Investor Pasar Modal RI Tembus 17 Juta, PNS Hingga Guru Mendominasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor pasar modal Indonesia kini sudah mulai bergeser dari asing ke domestik. Hingga 2 Juli 2025, jumlah investor pasar modal RI tercatat sebanyak 17 juta investor, dan di atas 60% didominasi oleh pemodal lokal.
Yang menarik, berdasarkan profesi, menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Mei 2025, pegawai swasta dan PNS serta guru mendominasi pemodal di pasar modal. Kelompok pegawai & guru merupakan proporsi terbesar (33-34%), diikuti oleh pemuda/pelajar (24-27%), dan pengusaha (15-20%). Ibu rumah tangga dan profesi lainnya menyusul di belakangnya.
Pegawai (negeri/swasta) & guru | 33-34% |
Pelajar/Mahasiswa | 24-27% |
Pengusaha | 15-20% |
Ibu Rumah Tangga | 5-6% |
Lainnya (dokter, pengacara, seniman, dll.) | ~18% |
Sementara berdasarkan komposisi Tingkat Pendapatan, data penghasilan investor menunjukkan distribusi berikut:
- Mayoritas investor berada di rentang penghasilan Rp10 juta-Rp100 juta/bulan, terdiri dari 45-47% investor.
- Sementara investor dengan pendapatan < Rp10 juta/bulan mencapai 38-46%.
- Sebanyak 11-12% berpenghasilan Rp100-500 juta, dan hanya 2-2,5% pendapatan > Rp500 juta/bulan.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan fakta menarik bahwa lonjakan jumlah investor terjadi meskipun pasar sempat tutup selama libur Idulfitri. Pada periode 28 Maret hingga 7 April, bursa Indonesia memang tidak beroperasi, sementara pasar global bergejolak akibat kebijakan tarif Amerika Serikat.
Meski demikian, dalam masa libur tersebut, sebanyak lebih dari 38 ribu investor baru tetap membuka rekening saham. Jeffrey menyebut hal ini sebagai indikator penting dari kemajuan teknologi dan optimisme masyarakat terhadap pasar modal nasional.
Ia menekankan bahwa anggota bursa kini sudah mampu melayani pembukaan rekening saham bahkan saat hari libur. Menurut Jeffrey, pengembangan layanan digital yang dilakukan anggota bursa turut memperkuat keyakinan investor terhadap pasar modal.
Ia menyatakan bahwa masyarakat Indonesia kini memahami bahwa pasar modal Indonesia mampu pulih dan bahkan melampaui level sebelum krisis. Saat ini, investor ritel tercatat menyumbang lebih dari 42% dari rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp13,2 triliun.
"Dan di tanggal 8 April waktu itu, 90% yang dijual oleh asing diserap oleh retail kita. Jadi retail kita yang besar dan kuat akan menjadi fondasi yang sangat baik bagi pertumbuhan pasar modal kita ke depan," pungkas Jeffrey.
(ayh/ayh)