Bos OJK Beberkan Kondisi Perbankan RI Masih Ngegas, Ini Buktinya

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Kamis, 03/07/2025 22:51 WIB
Foto: Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar memberi pemaparan pada konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK II, Jakarta, 24/4. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbeda dengan kinerja pasar modal yang mengalami penurunan, sektor perbankan masih mengalami pertumbuhan sebesar 8,43%.

"Kami harapkan pada sampai akhir tahun tetap bisa mencapai target yang ditentukan namun pada range di bawah. Target pada 2025 ini adalah antara 9-11%," ungkap Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar saat rapat dengan Komisi XI di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Mahendra melanjutkan lebih jauh, angka pertumbuhan kredit perbankan yang sebesar 8,43% memang turun dibandingkan periode sebelumnya 9,88%. Untuk kredit korporasi tumbuh 11,92%, sementara kredit UMKM tumbuh 2,17%.


"Jika dilihat secara sektoral maka sektor pertambangan, transportasi dan rumah tangga adalah tiga yang tertinggi. Sekalipun untuk pertambangan terlihat pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan pada periode tahun-tahun sebelumnya," tuturnya.

Sementara untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) terlihat pertumbuhannya hingga Mei 2025 sebesar 4,29%. Sedangkan untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat hingga Mei 2025 adalah 88,16%.

"Memang dibandingkan pada tahun sebelumnya menunjukkan angka yang tinggi, tapi dengan diimbangi oleh risiko likuiditas yang memadai, maka sebenarnya loan to deposit ratio yang 88,16% masih menunjukkan ruang yang cukup besar untuk perluasan lebih lanjut," sebutnya.

Di sisi lain, lanjutnya, dari segi permodalan untuk perbankan, CAR masih terjaga kuat di 25,51%. Hal itu disertai dengan NPL Gross 2,29% dan NPL Net 0,85%.


(rob/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi