Dunia Penuh 'Gebrakan', RI Harap Pasang Status Waspada

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
18 June 2025 14:19
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Maret 2025. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Maret 2025. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia-Bank Indonesia (BI) mengharapkan kewaspadaan oleh semua pihak dalam menghadapi situasi global. Hingga saat ini ketidakpastian global masih begitu tinggi dan bisa merambat ke Indonesia.

"Kondisi ini perlu kewaspadaan serta penguatan respons dan koordinasi kebijakan untuk jaga ketahanan eksternal jaga stabitlasi dan dorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/6/2025).

Sederet ketidakpastian tersebut dipicu oleh dinamika perang dagang pasca Presiden AS Donald Trump mengeluarkan kebijakan impor tarif. Di samping itu ketegangan geopolitik semakin panas, terutama karena perang Israel dan Iran.

Tekanan inflasi AS menurun sejalan dengan perlambatan ekonomi meskipun ada kenaikan pada beberapa kelompok barang akibat kebijakan tarif impor. Ini nantinya akan berpengaruh kepada kebijakan suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate.

"Ke depan ketidakpastian ekonomi global diperkirakan masih tetap tinggi akibat negosiasi tarif AS dan eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah," ujarnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI Bocorkan 3 Fokus Penting Investor di 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular