Bos BI Ungkap Biang Kerok Pelemahan Ekonomi Dunia: Tarif AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ketidakpastian global sedikit mereda. Namun, levelnya masih tetap tinggi dipicu oleh dinamika tarif respirokal AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Adapun, dinamika tarif perdagangan yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump dinilai masih menjadi beban bagi ekonomi dunia tahun ini. Hal ini disampaikan Perry Warjiyo dalam paparan Rapat Dewan Gubernur (RDG), Rabu (18/6/2025).
"Berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS berdampak pada melambatnya ekonomi dunia," kata Perry.
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi di negara maju, seperti AS, Eropa dan Jepang, mengalami tren menurun. Negara-negara ini pun menempuh berupaya untuk mengimbangi pelemahan dengan menerapkan fiskal ekspansif dan pelonggaran kebijakan di negara-negara tersebut.
Di sisi lain, ekonomi China juga melambat seiring dengan turunnya ekspor negara adidaya tersebut. Pelemahan di China juga dipengaruhi oleh perlambatan permintaan domestik. Adapun, ekonomi India diperkirakan tumbuh baik terutama didorong masih kuatnya investasi.
"Dengan perkembangan tersebut prospek pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 tetap sebesar 3%," ujar Perry.
(arj/haa)