
Harga Minyak Dunia Turun, Jelang OPEC+ dan Sinyal Trump

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Harga minyak mentah dunia stabil pada perdagangan Selasa pagi waktu Indonesia, di tengah kehati-hatian pasar menjelang pertemuan OPEC+ dan potensi perubahan kebijakan dagang AS. Harga Brent untuk pengiriman Juli ditutup di US$64,60 per barel, turun tipis dari penutupan sebelumnya di US$64,74.
Sementara itu, harga WTI berada di US$61,34 per barel, sedikit melemah dari US$61,53 pada perdagangan Jumat pekan lalu, mengingat Senin adalah hari libur di AS dan Inggris.
Pasar tengah mencermati dua sentimen utama: rencana OPEC+ yang akan menggelar pertemuan pada 31 Mei dan potensi tambahan pasokan 411.000 barel per hari mulai Juli, serta dinamika geopolitik yang dipicu oleh komentar Presiden Donald Trump terkait kemajuan pembicaraan nuklir Iran dan kelonggaran tarif dengan Uni Eropa.
Kedua faktor ini bisa menambah tekanan pasokan dan membatasi kenaikan harga minyak, yang telah bergerak dalam kisaran sempit sejak awal Mei.
Secara teknikal, harga WTI masih tertahan di bawah zona resistensi US$66 dan berisiko turun menuju US$60 atau bahkan US$55 jika tak ada sentimen penggerak baru.
Di sisi lain, sinyal positif dari keterbukaan Uni Eropa untuk mempercepat negosiasi dagang dengan AS turut menahan tekanan bearish berlebihan.
Meski demikian, prospek oversupply masih mendominasi sentimen pasar, membuat harga minyak tetap rentan terkoreksi. Pelaku pasar kini menanti kejelasan arah produksi OPEC+ dalam beberapa hari ke depan sebagai pemicu pergerakan harga selanjutnya.
CNBCÂ Indonesia
(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tensi Geopolitik Memanas, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
