The Fed Tahan Suku Bunga, Dolar Turun Tipis ke Rp 16.510

rev, CNBC Indonesia
20 March 2025 09:13
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai bank sentral AS (The Fed) kembali menahan suku bunganya di level 4,50-4,75%.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu dibuka pada posisi Rp16.510/US$, rupiah atau menguat tipis 0,06%.

Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:56 WIB melemah tipis 0,01% di angka 103,42 Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 103,43.

Sentimen penggerak mata uang Garuda hari ini tampaknya datang dari eksternal khususnya pasca The Fed memutuskan untuk menahan suku bunganya pada Kamis dini hari tadi waktu Indonesia.

The Fed kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50% bulan ini. The Fed juga mengingatkan akan ancaman potensi resesi di AS.

The Fed mengumumkan suku bunga pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (20/3/2025). Ini merupakan kali kedua The Fed menahan suku bunganya setelah terakhir kali menurunkan suku bunganya pada pertemuan Desember 2024.

Dampak tarif Presiden AS, Donald Trump dan kebijakan fiskal yang agresif berupa pemotongan pajak serta deregulasi masih belum pasti, namun The Fed tetap memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar setengah poin persentase hingga 2025. Mengingat The Fed biasanya melakukan perubahan dalam kenaikan atau penurunan sebesar 0,25 poin persentase, ini berarti ada kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini.

"Jika ekonomi tetap kuat dan inflasi tidak bergerak secara berkelanjutan menuju 2%, kami dapat mempertahankan kebijakan yang ketat lebih lama. Sebaliknya, jika pasar tenaga kerja melemah secara tak terduga atau inflasi turun lebih cepat dari yang diperkirakan, kami siap melonggarkan kebijakan sesuai kebutuhan." tutur Powell usai menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dalam pernyataan pasca-pertemuan, FOMC menyoroti meningkatnya ketidakpastian dalam kondisi ekonomi saat ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular