Analisa Terbaru BI Soal Kemungkinan AS Resesi & Suku Bunga Acuan

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Rabu, 19/03/2025 16:28 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Maret 2025. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia-Bank Indonesia (BI) melihat perkembangan terbaru Amerika Serikat (AS). Kebijakan Presiden AS Donald Trump membawa AS ke jurang resesi dan mempengaruhi arah suku bunga acuan.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (19/3/2025) menjelaskan kebijakan tarif Trump akan membuat perlambatan ekonomi. Meskipun ada rencana untuk memotong tarif pajak.


"Ada perlambatan laju pertumbuhannya di Amerika. Sehingga muncul sekarang ada diskusi pandangan pasar kemungkinan kemungkinan risiko resesi di Amerika Serikat," jelasnya.

Inflasi diperkirakan masih tetap tinggi, sehingga suku bunga acuan tidak turun secepat yang dibayangkan.

"Kayaknya juga Fed tidak akan buru-buru menurunkan Fed Fund Rate itu," ujar Perry.

Defisit AS yang sebelumnya diperkirakan 7,7%, dimungkinkan lebih rendah menjadi 6,4%. Ini berpengaruh terhadap rencana penerbitan obligasi.

"Sehingga kebutuhan menerbitkan obligasinya oleh Amerika tidak setinggi itu. Itu dari saya katakan bahwa pasar keuangan global ketidakpastian itu tetap tinggi," terangnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos MI Proyeksi IHSG Bisa Tembus 8.000, Kapan Bisa Tercapai?