Nasib Kementerian BUMN Usai Danantara Meluncur

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
26 February 2025 08:30
Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara), (24/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara), (24/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO BPI Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang juga Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan nasib dari Kementerian BUMN usai seluruh perusahaan BUMN dikelola oleh Danantara.

Menurutnya peran Danantara dengan Kementerian BUMN sangat erat. Hal ini seiring dengan kepemilikan Kementerian BUMN di perusahaan yang dikelola Danantara saat ini.

"Karena memang 99% kepemilikan ada di Danantara, tapi 1% kepemilikan saham seri A atau saham merah putih itu ada di Kementerian BUMN. Jadi tentu kita akan selalu merencanakan ini bersama-sama baik itu dalam rencana jangka pendek, menengah, dan panjang," jelas Rosan dikutip Rabu (26/2)

Nantinya, menurut Rosan, peran Kementerian BUMN juga akan memastikan perjalanan Danantara ini lebih baik. 

"Jadi kita akan berkolaborasi bersama terutama dalam hal peningkatan optimalisasi dari BUMN, dan BUMN itu sendiri," kata Rosan.

Sebagaimana diketahui, lembaga investasi yang diresmikan Presiden Prabowo pada awal pekan ini akan mengelola seluruh perusahaan BUMN mulai akhir Maret. Saat ini Danantara baru mengelola 7 BUMN besar, yakni  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

Hal ini diungkapkan Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara Dony Oskaria, usai peluncuran Danantara di Istana Negara, Senin ( 24/2/2025). 

"Seluruh BUMN masuk Danantara, jadi bukan hanya 7, seluruhnya," kata Dony.

Ia menerangkan rencana itu akan dilakukan bulan depan, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Sebelum RUPS sudah harus pindah ke Danantara. Bulan Maret ini, akhir Maret ini," jelas Donny.

Namun menurutnya Lembaga Pengelola Investasi/Indonesia Investment Authority (INA) yang sudah dibentuk sebelumnya belum akan menjadi bagian dari Danantara.

"Iya (terpisah)," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Superholding BUMN Bakal Mirip Temasek, Ini Profilnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular