Rusia dan OPEC+ Bikin Harga Minyak Membara

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
Rabu, 19/02/2025 10:05 WIB
Foto: kotkoa / Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia tetap menguat, didorong potensi penundaan peningkatan pasokan OPEC+ dan ketidakpastian aliran minyak dari Rusia.

Pada Rabu (19/02/2025) minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah US$72 per barel setelah naik 1,6% pekan ini, sementara Brent ditutup mendekati US$76.

OPEC+ dikabarkan mempertimbangkan untuk menunda rencana peningkatan produksi yang seharusnya dimulai April, yang jika terjadi akan menjadi penundaan keempat secara berturut-turut.


Di sisi geopolitik, pejabat tinggi AS dan Rusia bertemu di Riyadh untuk membahas perang Ukraina, tetapi tanpa melibatkan Presiden Volodymyr Zelenskiy. Hal ini memicu kekhawatiran di Eropa dan berpotensi memperlambat proses negosiasi.

Pada saat yang sama, G7 mempertimbangkan pengetatan batas harga minyak Rusia, menambah tekanan di pasar.

"Jika OPEC+ kembali menunda peningkatan produksi, ini bisa menjadi katalis bagi kenaikan harga," ujar Vishnu Varathan, Kepala Ekonomi dan Strategi Mizuho Bank Ltd.

Pasar juga memantau penurunan aliran minyak Kazakhstan ke Laut Hitam hingga 30% akibat perbaikan infrastruktur di Rusia, yang terkena serangan drone Ukraina.

Minyak mentah bergerak dalam kisaran sempit sekitar US$5 per barel bulan ini, dengan volatilitas tersirat turun ke level terendah sejak Juli 2024.

Di tengah dinamika ini, sentimen pasar juga dipengaruhi kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Ia berencana mengenakan bea masuk 25% pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi, yang akan diumumkan resmi pada 2 April.

Trump juga meninjau izin Chevron Corp untuk mengekspor minyak dari Venezuela, memperburuk ketegangan antara kedua negara dan berpotensi berdampak pada pasar energi global.

CNBC Indonesia


(emb/emb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Minyak Meroket 10% Pasca Israel Serang Iran