Kabar Merger Grab dan GoTo Kembali Mencuat

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
04 February 2025 14:37
Driver Ojek online menunggu penumpang di kawasan Stasiun Pal Merah Jakarta, Selasa (10/3). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan kenaikan tarif ojol. kenaikan tarif mulai 16 Maret 2020 berkisar antara Rp 150 hingga Rp 250 per kilometer (km). Kenaikan ini disambut baik oleh driver Gojek, Haryanto 35 tahun saat ditemui di pangkalan gojek Stasiun Pal Merah mengatakan
Foto: Ojek Online (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan layanan transportasi dan pesan-antar makanan Asia Tenggara Grab sedang membahas kelanjutan rencana merger dengan kompetitornya di Indonesia, yaitu GoTo.

Mengutip Reuters, Selasa (4/2/2025), rencana merger tersebut seiring dengan upaya kedua perusahaan untuk mengatasi kerugian yang telah dialami selama bertahun-tahun.

Babak baru pembicaraan merger yang terakhir kali diadakan pada 2024, dilanjutkan pada bulan Desember. Para investor berharap untuk mencapai kesepakatan pada tahun 2025.

Sumber Reuters mengatakan, kesepakatan mungkin tidak akan terjadi dengan negosiasi yang terus menerus seperti sebelumnya yang berujung gagal. Nama sumber disembunyikan dan menolak untuk diidentifikasi karena pembicaraan tersebut bersifat pribadi.

Sementara Grab dan Gojek menolak berkomentar.

Sebelumnya, pada Februari 2024, manajemen GoTo telah membantah mengenai rumor merger dengan Grab. ManajemenGoTo menyatakan bahwa perusahaan fokus mengembangkan bisnis dengan mengoptimalkan sinergi ekosistem. 

Adapun rumor merger Gojek dengan Grab telah lama muncul, bahkan sebelum Gojek melebur dengan Tokopedia. Kala itu, Gojek dan Grab disebut sudah terbuka dengan opsi merger, tetapi masih belum sepakat mengenai persentase kepemilikan saham entitas hasil merger. 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article GOTO Bantah Isu Merger dengan Grab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular