Kenapa Pedagang Sering Jual Barang Rp 999? Begini Penjelasannya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
16 December 2024 09:50
Penjualan minyak goreng di Hypermart Pejaten Village, Jakarta, Kamis (17/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Penjualan minyak goreng di Hypermart Pejaten Village, Jakarta, Kamis (17/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernahkah Anda berbelanja, dan tagihan belanjanya melambung dari rencana pengeluaran awal. Dalam kondisi ini, Anda mungkin telah jatuh ke dalam perangkap penetapan harga psikologis, hal yang sudah biasa dilakukan.

Toko, gerai, dan pusat swalayan memiliki berbagai strategi penetapan harga yang secara khusus dirancang untuk mendorong Anda membelanjakan lebih dari yang Anda rencanakan awalnya.

Pada dasarnya, teknik yang digunakan toko ritel juga dapat sangat efektif jika diterapkan pada penetapan harga di industri lain. Inilah yang disebut 'psychological pricing.'

Mengutip Paddle, penetapan harga psikologis merupakan praktik bisnis dalam menetapkan harga lebih rendah daripada angka bulat. Ide di balik pengurangan digit belakang adalah bahwa pelanggan akan membaca harga yang sedikit diturunkan dan menganggapnya jauh lebih rendah.

Contohnya, penetapan harga psikologis adalah barang dengan harga Rp99.000 disampaikan oleh konsumen sebagai Rp90.000 dan bukan Rp100.000, membuat Rp99.000 seolah-olah jauh lebih rendah daripada Rp100.000

Ini adalah definisi penetapan harga psikologis, terkadang disebut 'Charm Pricing' atau "Penetapan Harga Menarik." Penetapan harga psikologis ini dirancang untuk mendorong pelanggan membeli lebih banyak produk atau membayar harga yang lebih tinggi.

Charm pricing adalah istilah resmi untuk semua angka 9 yang Anda lihat di akhir harga, yang sering disebut sebagai harga psikologis. Studi oleh para peneliti di MIT dan Universitas Chicago telah membuktikan bahwa harga yang diakhiri dengan angka 9 menciptakan peningkatan permintaan pelanggan terhadap produk.

Fenomena psikologis ini didorong oleh fakta bahwa kita membaca dari kiri ke kanan. Ketika kita menemukan produk seharga Rp19.999, kita melihat angka 1 terlebih dahulu dan menganggap harganya lebih mendekati Rp10.000 daripada Rp20.000.

Pada dasarnya, mengakhiri harga dengan angka 9 meyakinkan pelanggan bahwa Anda menawarkan penawaran yang bagus.

Jika anda memiliki usaha, jangan ragu untuk memanfaatkan prinsip ini dalam penetapan harga Anda. Kalau harga Anda Rp100.000, coba turunkan menjadi Rp99.999 dan lihat apakah ada perbedaan dalam penjualan Anda.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Turun ke US$ 49.000, Bitcoin Bisa Jaga Tren Kenaikan Harga?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular