
Ini Jurus PTBA Pertahankan Kinerja Kala Harga Batu Bara Lesu

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) blak-blakan perihal upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk tetap bisa menjaga kinerja di tengah lesunya harga batu bara sepanjang Semester pertama tahun 2024 ini.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin mengungkapkan bahwa harga batu bara sepanjang semester 1 2024 ini terpantau lebih rendah bila dibandingkan dengan harga batu bara pada periode yang sama tahun 2023 lalu. Namun, Farida klaim produksi batu bara perusahaan tetap stabil meski harga batu bara yang menurun.
"Jadi produksi dibandingkan semester 1 tahun 2023 ini relatif stabil di 18,8 juta ton akan tetapi penjualan kita lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023," jelasnya dalam paparan Public Expose Live 2024, disiarkan daring, Selasa (27/8/2024).
Farida mengatakan berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk bisa tetap menjaga produksi batu bara beserta kegiatan penjualannya. Dia menyebutkan pihaknya masih memiliki stok batu bara pada tahun 2023 lalu untuk dijual pada tahun 2024 ini.
"Stok (batu bara 2023) inilah yang kita lebih dulu ambil sehingga angka penjualan (2024) itu lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023. Angkanya adalah 20,1 juta ton sehingga pendapatan di tahun 2024 lebih tinggi 4% dibandingkan 2023 atau Rp 19,6 triliun," bebernya.
Adapun, Farida juga klaim di tengah turunnya harga batu bara dunia, perusahaan berhasil menjaga kinerja pendapatan laba bersih perusahaan sepanjang semester 1 2024 di angka Rp 2 triliun.
Meskipun begitu, Farida mengungkapkan ada salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan yakni pada sektor angkutan. Farida mengatakan pihaknya memiliki rencana jangka panjang perusahaan untuk bisa mengeksplor cadangan batu bara yang dimiliki perusahaan lebih jauh lagi.
"Supaya tadi cadangan batu bara yang begitu besar dimiliki oleh PT Bukit Asam tetap bisa semuanya tereksplor dengan baik sehingga untuk kedepannya Capex (capital expenditure) untuk angkutan ini tetap bisa termanage dengan baik," imbuh Farida.
Berdasarkan catatan PTBA, perusahaan mencatatkan penjualan batu bara sebesar 20,1 juta ton pada enam bulan pertama tahun 2024, tumbuh 15 persen secara tahunan (year on year). Capaian ini merupakan rekor penjualan tertinggi untuk periode Semesteran.
Untuk pembanding, penjualan batu bara PTBA pada Semester 1 2019 sebesar 13,4 juta ton, lalu 12,6 juta ton pada Semester 1 2020, kemudian 12,9 juta ton di Semester 1 2021, naik menjadi 14,6 juta ton pada Semester 1 2022, dan 17,4 juta ton pada periode yang sama di 2023.
Peningkatan penjualan batu bara PTBA didukung oleh realisasi produksi sebesar 18,8 juta ton dan angkutan kereta api sebesar 17,3 juta ton per Semester 1 2024.
Untuk target tahun 2024 ini sendiri, PTBA mematok produksi batu bara mencapai 43,1 juta ton.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Bukit Asam (PTBA) Tebar Dividen Rp 4,58 T, Setara 75% Laba 2023