
Suriah Panas, Harga Minyak Naik Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak naik tipis pada hari Senin (9/12/2024). Ini karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh pemberontak.
Laporan itu kemudian mengimbangi kekhawatiran atas melemahnya permintaan China yang disorot oleh Arab Saudi yang melemahkan harga minyak pekan lalu. Kerajaan tersebut sebelumnya telah melakukan pemangkasan proyeksi untuk pembeli Asia.
Mengutip laporan Reuters, harga minyak mentah jenis Brent naik 22 sen atau 0,3%, menjadi US$71,34 per barel, Senin pagi. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 22 sen atau 0,3%, menjadi US$67,42 per barel.
"Perkembangan di Suriah telah menambah lapisan baru ketidakpastian politik di Timur Tengah, yang memberikan dukungan bagi pasar," kata ekonom senior di Mitsubishi UFJ Research and Consulting, Tomomichi Akuta, dikutip laman yang sama.
"Namun, penurunan harga di Arab Saudi dan perpanjangan pemangkasan produksi OPEC+ minggu lalu menggarisbawahi lemahnya permintaan dari China, yang mengindikasikan pasar mungkin melemah menjelang akhir tahun," tambahnya, seraya mencatat bahwa investor mencermati dengan saksama dampak potensial dari kebijakan energi dan Timur Tengah Presiden terpilih AS Donald Trump.
Harga minyak mentah Brent sendiri sempat turun lebih dari 2,5% minggu lalu sementara WTI turun 1,2%. Surplus pasokan tahun depan karena permintaan yang lemah meskipun ada keputusan OPEC+ untuk menunda kenaikan produksi dan memperpanjang pemangkasan produksi yang besar hingga akhir tahun 2026 menjadi alasan.
Saudi Aramco, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, telah memangkas harga Januari 2025 untuk pembeli Asia ke level terendah sejak awal tahun 2021. Permintaan yang lemah dari importir utama China membebani pasar.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Mentah Melempem Buntut Insiden Penembakan Trump