Penjualan Mobil Baru Anjlok, Multifinance Sudah Diingatkan Sejak 2015

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
07 November 2024 18:55
Sales marketing menawarkan produk mobil di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6). Pandemi corona membuat angka penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis. Penjualan mobil bulan lalu anjlok hingga 95 persen bila periode yang sama tahun 2019.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan kelima tahun 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95 % dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit. Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Seperti diketahui, banyak pabrik otomotif di Indonesia yang berhenti produksi sementara di tengah pandemi COVID-19. Wajar jika distribusinya pada Mei 2020 anjlok drastis. Adapun mengatasi penurunan banyak pabrikan otomotif  menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan. Rendi selaku supervisor di Tunas Daihatsu Tebet mengatakan
Foto: Penjualan Kendaraan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anjloknya penjualan mobil di Indonesia dinilai sudah diantisipasi oleh para pemain perusahaan pembiayaan (PP) atau multifinance.

Pengamat industri pembiayaan dan otomotif Jodjana Jody mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberi arahan bagi multifinance untuk mendiversifikasi portfolionya pada 2015. Pasalnya, saat itu, hampir semua pemain hanya fokus ke otomotif dan roda dua.

"Makanya dikeluarkanlah peraturan yg membuat industri multifinance bisa memberikan empat jenis pembiayaan, seperti pembiayaan modal kerja, multi guna, investasi dan pembiayaan khusus dengan persetujuan OJK," ungkap Jody kepada CNBC Indonesia pada Kamis, (6/11/2024).

Ternyata, langkah tersebut dinilai tepat, pasalnya, pasar otomotif telah bergerak stagnan dalam 10 tahun terakhir. Bahkan, penjualan mobil saat ini terapantau anjlok dalam.

Penjualan mobil wholesales dan ritel di Indonesia anjlok masing-masing 16,2% dan 11,9% secara year on year (yoy) per September 2024. Hal ini pun membuat para pelaku industri multifinance banting setir ke pembiayaan di luar otomotif.

"Kondisi saat ini belum membahayakan karena pembiayaan otomotif new yang agak turun, sedangkan used car marketnya masih sangat besar. Namun, kebijakan OJK yang sudah baik, mestinya memberikan arahan kepada industri multi finance agar lebih mendiversifikasikan portfolio bookingnya," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno tak menampik pembiaayan untuk segmen mobil dan motor sempat mendominasi hingga 60% porsi penyaluran kredit secara keseluruhan industi. Namun kini, porsinya tergerus sekitar 50%.

"Karena perusahaan pembiayaan pelaku usaha sudah menemukan potensi untuk bergeser ke pembiayaan refinancing. Ini diperbolehkan pembiayaan dana sampai dengan Rp500 juta, dengan jaminan macam-macam, boleh itu Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), boleh itu tanah bangunan, boleh itu invoice alat berat, mesin-mesin, dll," kata Suwandi kepada CNBC Indonesia, Selasa, (5/10/2024).

Ia pun menyampaikan bahwa pembiayaan refinancing tersebut mayoritas digunakan untuk kebutuhan produktif, seperti modal kerja untuk UMKM.

"Pembiayaan dana itu untuk modal kerja produktif. Dan itu terlihat pembiayaan kepada UMKM yang diwajibkan harusnya 10% di tahun ini sekarang sudah lebih dari 10%," paparnya.

Strategi diversifikasi produk pembiayaan yang dilakukan ini terbukti mempan mendorong laju pertumbuhan kinerja industri. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh sebesar 9,39% yoy pada September 2024, menjadi Rp501,78 triliun, didukung pembiayaan investasi yang meningkat sebesar 9,76% yoy.

Adapun piutang pembiayaan pokok kendaraan bermotor sendiri per September 2024 mengalami peningkatan sebesar 9,93% yoy menjadi Rp408,72 triliun. Hal ini menunjukkan penyaluran pembiayaan masih tetap tumbuh positif di tengah penurunan penjualan kendaraan bermotor.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib 7 Multifinace Menghitung Hari, OJK Pertimbangkan Cabut Izin

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular