
Laba Antam (ANTM) Tembus Rp 2,23 T di Kuartal III-2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang BUMN, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatat, laba periode berjalan sebesar hingga kuartal III tahun 2024 sebesar Rp2,23 triliun. Capaian tersebut turun 21,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 2,8 triliun.
Mengutip keterangan resminya, Antam masih dihadapkan pada tantangan operasional yang disebabkan oleh kendala perizinan. Antam mencatatkan pertumbuhan penjualan 40% menjadi Rp 43,20 triliun jika dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 30,90 triliun.
Adapun kontribusi penjualan bersih domestik yang mencapai Rp39,79 triliun atau setara 92% dari total penjualan bersih ANTAM periode yang sama tahun 2023.
"Strategi kami untuk memperkuat basis pelanggan domestik telah memberikan dampak signifikan, ANTAM tidak hanya berhasil memperkuat posisi strategisnya di dalam negeri, tetapi juga membangun ketahanan bisnis dari tantangan geopolitik dan ekonomi global," kata Direktur Utama ANTAM, Nico Kanter daam keterangan resminya, Kamis (31/10).
Hingga September 2024, Antam meningkatkan pangsa pasar domestik melalui produk Segmen Emas yang berkontribusi sebesar 83% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp35,70 triliun, meningkat 85% dari capaian tahun lalu yang sebesar Rp19,29 triliun.
Pada periode, Antam mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 743 kg (23.888 troy oz.). Efektivitas dalam strategi pemasaran, inovasi produk dan penguatan pangsa pasar, berkontribusi pada peningkatan penjualan emas kuartal III sebesar 47% mencapai 28.567 kg (918.450 troy oz.), jika dibandingkan capaian penjualan pada tahun lalu yang sebesar 19.460 kg (625.654 troy oz.).
Sementara, kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) pada kuartal IIII ini berkontribusi sebesar 14% terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan mencapai Rp6,10 triliun.
Kinerja penjualan Segmen Nikel dipengaruhi oleh tantangan perizinan yang terjadi diawal tahun 2024 sehingga berdampak pada penjualan Perusahaan. Sepanjang kuartal III, volume produksi feronikel Antam mencapai 15.244 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang 9M24 mencapai 11.691 TNi.
Sementara itu untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel Antam mencapai 7,30 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian volume penjualan bijih nikel Antam pada kuartal III ini tercatat sebesar 5,71 juta wmt.
Sedangkan untuk kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina memiliki proporsi 3% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp1,16 triliun. Sepanjang kuartal III ini, mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina ("CGA") serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 637.713 wmt.
Antam telah berhasil memasarkan produksi bauksit pada kuartal III ini, sejalan dengan telah diperolehnya perizinan bagi Perusahaan. Pada 9M24, ANTAM mencatatkan total penjualan bauksit sebesar 97.430 wmt.
Sementara untuk produk alumina, pada 9M24 ANTAM melalui Entitas Anak Perusahaan yang mengoperasikan pabrik CGA Tayan, PT Indonesia Chemical Alumina telah memproduksi sebanyak 105.883 ton alumina. Volume penjualan produk alumina pada kuartal III mencapai 133.065 ton alumina, meningkat 23% dari capaian penjualan alumina tahun lalu yang sebesar 108.351 ton alumina.
Pada kuartal III ini, Antam mencatatkan capaian laba kotor sebesar Rp4,10 triliun, dengan laba usaha tercatat sebesar Rp1,86 triliun. Di periode tersebut, beban usaha Perusahaan turn 19% menjadi Rp2,24 triliun, dibandingkan capaian periode sembilan bulan tahun 2023 (Januari - September 2023, 9M23) sebesar Rp2,75 triliun.
Penurunan ini utamanya disebabkan oleh penurunan biaya terkait logistik dan asuransi seiring dengan terdampaknya penjualan komoditas nikel dan bauksit akibat kondisi perizinan selama kuartal III ini.
Selain itu, Antam juga membukukan penurunan beban keuangan di kuartal III ini sebesar 14% menjadi Rp176,49 miliar dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp205,76 miliar seiring dengan upaya menurunkan interest bearing debt di tahun 2024 sebagai bagian dari progrm efisiensi perusahaan.
Adapun Antam membukukan kenaikan aset, dari Rp35,50 triliun di kuartal III tahun 2023 menjadi Rp40,98 triliun di kuartal III ini atau meningkat 15%. Di periode yang sama, total liabilitas Antam turun 3% menjadi Rp10,60 triliun, dari nilai liabilitas di kuartal III tahun 2023 sebesar Rp10,88 triliun.
Sedangkan nilai ekuitas Antam pada kuartal III ini tercatat sebesar Rp30,38 triliun, tumbuh 23% dari nilai ekuitas pada tahun lalu yang sebesar Rp24,62 triliun.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cetak Rekor, Segini Harga Emas Di Gerai Antam