Kisah ART Beli Saham Pakai Duit Gaji, Endingnya Begini

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
12 October 2024 16:00
foto : CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan tahun lalu, kegiatan investasi dengan pembelian saham juga sudah ramai dilakukan. Salah satunya dilakukan saat Kongsi Dagang Hindia Belanda membuka penjualan saham pada publik pada Agustus 1602, dan menjadi yang pertama di dunia melakukan IPO.

Ada banyak orang yang tertarik menjadi investor. Mengingat VOC merupakan perusahaan menjual rempah-rempah, sesuatu yang paling dicari di Eropa.

Setelah IPO, banyak orang yang ramai mendatangi Bursa Efek Amsterdam. "Secara keseluruhan, ada 1.143 investor yang berinvestasi untuk modal awal VOC di Amsterdam," tulis Lodewijk Petram dalam The World's First Stock Exchange (2011).

Tidak ada batasan pembelian saat itu. Termasuk siapapun bisa menjadi investor.

Salah satu yang tertarik adalah Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Neeltgen Cornelis. Dia bekerja untuk Dirck van OS yang merupakan Direktur VOC.

Saat masa IPO, banyak orang yang mendatangi rumah van OS untuk berinvestasi. Sebab kala itu, kegiatan perdagangan manual dan dicatat menggunakan kertas. 

Dari sana, Cornelis penasaran dan ingin juga ikut berinvestasi. Dia percaya VOC bisa memberikan keuntungan besar.

Namun dia bingung mendapatkan uang untuk diinvestasikan dari mana. Sebagai ART, gajinya tak banyak hanya kurang dari 50 sen sehari, yang hanya cukup memenuhi kebutuhan hariannya.

Dia akhirnya berubah pikiran saat penawaran perdana saham ditutup akhir Agustus. Berbekal hasil tabungannya sebagai ART disisihkan 100 gulden untuk membeli saham.

Jumlahnya memang jauh dari investor lain. Sejumlah orang menaruh sahamnya mulai dari 45 ribu hingga 85 ribu gulden.

Sayang tak banyak keuntungan yang didapatkannya. Dia melepas kepemilikan saham setahun setelahnya dan menjualnya kepada Jacques de Pourcq.

Padahal saham 100 gulden itu bisa menjadi ribuan gulden. Setidaknya dia bisa mendapatkan rempah-rempah sebagai bentuk dividen.

Apalagi mengingat beberapa tahun kemudian sejak IPO, VOC menjadi perusahaan terbesar dunia. Ini dikarenakan sukses menguasai rempah-rempah dari Indonesia.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ART Beli Saham VOC Pakai Seluruh Tabungannya, Endingnya Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular