Dihantam Badai Francine, Harga Minyak Melonjak 2%!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
12 September 2024 09:25
Oil facilities are seen on Lake Maracaibo in Cabimas, Venezuela January 29, 2019. REUTERS/Isaac Urrutia
Foto: Ilustrasi: Fasilitas minyak terlihat di Danau Maracaibo di Cabimas, Venezuela, 29 Januari 2019. REUTERS / Isaac Urrutia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak acuan dunia kompak melesat pada hari ini akibat kekhawatiran pasokan dan pengiriman gara-gara Badai Francine.

Melansir data Refinitiv, harga minyak dunia pada perdagangan kemarin Rabu (11/9/2024) untuk jenis Brent melesat 2,05% menjadi US$ 70,61 per barel, sementara untuk jenis WTI naik 2,37% ke posisi US$ 67,31 per barel.

Pada har ini, Kamis (12/9/2024), CNBC Indonesia memantau hingga pukul 09.00 WIB, minyak jenis Brent dan WTI masih melanjutkan kenaikan, masing-masing 0,57% dan 0,56%.

Badai Francine membuat beberapa kilang minyak AS menghentikan operasi. Hal ini membuat pasar khawatir pasokan turun di tengah melambatnya permintaan akibat ekonomi China lesu.

Badai tersebut melewati enam kilang minyak di Gulf Coast dan 22 pelabuhan. Mengutip Poweroutage.us ada hampir 120.000 pelanggan di Louisiana sudah mengalami pemadaman listrik, dan menurut FlightAware, ada sekitar 253 penerbangan di Houston, New Orleans, dan Baton Rouge telah dibatalkan.

Chuck Watson, pemodel bencana di Enki Research mengatakan potensi nilai kerugian akibat badai Francine bisa mencapai US$2 miliar hingga US$3 miliar.

Badai Francine diketahui telah menghantam pesisir Louisiana, mencapai kekuatan Kategori 2 dengan kecepatan angin 160 kilometer per jam dan gelombang badai yang berbahaya.

Menurut Pusat Badai Nasional AS, badai tersebut menerjang Terrebonne Parish, sekitar pukul 6 sore waktu Timur pada Rabu (11/09/2024). Francine menghantam daerah pesisir berawa yang jarang penduduk sekitar 136 kilometer sebelah barat New Orleans. New Orleans dan Baton Rouge waspada terhadap potensi banjir bandang.

Badai tersebut diperkirakan akan terus melemah saat melewati daratan dan bisa diturunkan menjadi badai tropis paling cepat pada Jumat (13/09/2024) pagi.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekanan Geopolitik di Timur Tengah Mereda, Harga Minyak Mendingin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular