Hal Ini Akan Dongkrak Kinerja Semen Indonesia (SMGR) Tahun Depan

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
30 August 2024 19:40
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG turut berpartisipasi dalam membangun IKN yang berkelanjutan. Dalam hal ini SIG menghadirkan hunian tapak ramah lingkungan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (CNBC Indonesia)
Foto: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG turut berpartisipasi dalam membangun IKN yang berkelanjutan. Dalam hal ini SIG menghadirkan hunian tapak ramah lingkungan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten semen pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau Semen Indonesia Group (SIG) akan tersengat dampak baik dari potensi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG Andriano Hosny Panangian mengatakan sekitar 70% dari pendapatan industri semen nasional berasal dari pasar retail. Menurutnya, penurunan suku bunga Fed yang diikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate, bakal menurunkan suku bunga kredit multiguna.

"Nah tentunya apabila Fed menurunkan bunga dan ini akan diikuti dengan penurunan di BI rate, diharapkan juga terjadi penurunan bunga kredit multiguna, sehingga bisa memberikan efek multiplier kepada para household middle income untuk bisa mendapatkan fasilitas untuk melakukan renovasi dan pembelian rumah," ujar Andriano dalam Public Expose Live BEI, Jumat (30/8/2024).

Namun begitu, pemangkasan suku bunga Fed yang kemungkinan dilakukan di kuartal III atau kuartal IV tidak akan langsung berdampak pada kinerja industri semen. Andriano mengatakan dampak positif dari penurunan suku buku bunga akan terjadi di tahun 2025.

Pada kesempatan yang sama, SIG juga membeberkan strategi untuk mengatasi penurunan konsumsi semen secara nasional, serta persaingan dengan perusahaan semen lainnya yang kian bertambah.

Direktur Pemasaran dan Bisnis SIG Subhan mengatakan pihaknya terus melanjutkan strategi dari sisi mikromarket. Di samping itu, kata dia, saat ini SIG telah melakukan inovasi baru, yakni diversifikasi produk.

"Kita lagi meningkatkan green cement kita, dari sisi diversifikasi produk. Kemudian dari sisi lain juga kita tidak hanya sekedar jual semennya tetapi kita sudah mengarah ke solusi dengan menggunakan interlock brick dan ini cukup mendapat respon yang baik," ujar Subhan pada kesempatan yang sama.

Ia mengatakan dua produk itu bakal SIG kembangkan ke depannya sembari tetap fokus kepada strategi mikromarket. Serta memperbaiki fundamental, dari sisi channel maupun komunikasi marketing.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Semen Indonesia Capai Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular