
Dorong Pertumbuhan DPK, Bank Mega Syariah Incar Nasabah Tajir

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mega Syariah (BMS) kembali menyiapkan strategi baru guna menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Kali ini, BMS mengincar nasabah "tajir" melalui layanan eksklusif bernama MegaFirst Syariah.
Adapun priority banking atau layanan nasabah prioritas tersebut memberikan layanan perbankan pribadi yang berkualitas, serta mengoptimalkan potensi investasi nasabah dengan tetap mengedepankan prinsip syariah.
Menurut Product Development & Portfolio Management Division Head BMS Veronica Henny Sisilia, segmen priority banking di Indonesia memiliki potensi yang besar seiring dengan jumlah rekening nasabah kelas atas yang mengalami peningkatan. Apalagi, bank umum syariah yang menawarkan layanan nasabah prioritas saat ini masih terbatas.
Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan jumlah nasabah yang memiliki simpanan diatas Rp 500 juta mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada April 2024, jumlah rekening dengan nominal simpanan di atas Rp 5 miliar tumbuh sebesar 8,8% year on year (yoy). Simpanan Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar naik 5,9%, Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar tumbuh 5,8%, sementara untuk rekening dengan simpanan di 500 juta hingga Rp 1 miliar tumbuh 6,2% yoy.
"Selain menghimpun dana dari pihak ketiga, kami melihat potensi besar dalam meningkatkan fee-based income melalui penjualan produk asuransi dan reksadana (mutual fund), yang sesuai dengan minat dan preferensi nasabah di segmen priority, salah satunya reksadana syariah yang akan segera diluncurkan," ungkap Veronica dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).
Selain itu meluncurkan priority banking MegaFirst Syariah, BMS juga melakukan meneken kerjasama dengan untuk melengkapi produk-produk Wealth Management. Selain memberikan diversifikasi produk investasi kepada nasabah, ini menjadi upaya BMS untuk mendorong fee-based income (FBI) baru.
Hingga Juli 2024, FBI BMS tumbuh sebesar 25% yoy. Salah satu FBI tersebut berasal dari produk wealth management, khususnya produk bancassurance. FBI dari bancassurance meningkat sebesar 47,99% yoy pada Juli 2024 jika dibandingkan Juli 2023.
Sementara itu, total DPK BMS per Juli 2024 mencapai Rp 10,63 triliun. Seiring dengan pertumbuhan DPK, porsi dana murah atau CASA juga mengalami kenaikan, menjadi 32,2% dari sebelumnya 29,8% pada Desember 2023.
Veronica melanjutkan, MegaFirst Syariah ditujukan untuk nasabah perorangan yang memiliki penempatan dana minimal Rp 500 juta, baik dalam bentuk simpanan seperti tabungan, giro, atau deposito, maupun produk wealth management. Nasabah MegaFirst Syariah akan menikmati berbagai layanan dan keuntungan eksklusif, mulai dari personal relationship manager, akses gratis ke airport lounge, Hajj & Umrah Concierge, hingga konsultasi ziswaf (zakat, infaq, shodaqoh, dan waqaf) gratis bersama lembaga ZISWAF CTARSA dan berbagai keistimewaan lainnya.
"Bank Mega Syariah berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan terlengkap dengan mengutamakan prinsip-prinsip syariah yaitu One Stop Sharia Financial Solution," kata Veronica.
Layanan MegaFirst Syariah didukung oleh 14 priority banking center yang strategis dan tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Palembang, dan Makassar. Keberadaan pusat-pusat layanan ini memastikan nasabah di berbagai wilayah dapat mengakses layanan eksklusif dan personal dengan lebih mudah, serta mendapatkan pengalaman perbankan yang premium.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Mega Syariah Bidik DPK Rp11 Triliun, Ini Strateginya