Tensi Geopolitik Timur Tengah Panas, Harga Minyak Naik
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak naik pada hari Rabu (28/8/2024) setelah penurunan tajam di sesi sebelumnya yang mengakhiri tren kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Investor mengalami pergolakan antara kekhawatiran tentang potensi kehilangan pasokan dari Libya dan Timur Tengah serta kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar global.
Berdasarkan data Refinitiv harga minyak mentah dunia acuan Brent terctat US$79,68 per barel, naik 0,16% dibandingkan posisi kemarin. Sementara minyak mentah WTI menguat 0,15% menjadi US$75,64 per barel.
Harga minyak rebound dari penurunan lebih dari 2% pada Selasa, yang mengakhiri tren kenaikan selama tiga hari berturut-turut sebesar lebih dari 7%, karena kekhawatiran tentang margin keuntungan kilang yang rendah mempengaruhi ekspektasi permintaan bahan bakar di tengah data yang menunjukkan pertumbuhan konsumsi global lebih rendah dari perkiraan tahun ini.
Pasar juga didukung oleh data industri yang dirilis Selasa malam yang menunjukkan persediaan minyak dan bahan bakar AS turun minggu lalu.
Namun, risiko terbesar tetap pada potensi hilangnya pasokan dari Libya, di mana sekitar 1,2 juta barel per hari produksi dapat dihentikan di tengah perselisihan politik antara faksi pemerintah yang bersaing, dan eskalasi konflik Israel-Gaza yang melibatkan militan di Lebanon dan pasukan dari Iran, produsen utama Timur Tengah.
"Risiko geopolitik terus membayangi pasar," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Beberapa ladang minyak di seluruh Libya telah menghentikan produksi karena penutupan meluas, kata para insinyur pada hari Selasa, di tengah perselisihan mengenai kontrol atas bank sentral dan pendapatan minyak.
Namun, belum ada konfirmasi penutupan dari pemerintah yang berbasis di Tripoli, atau dari National Oil Corp (NOC), yang bertanggung jawab atas sumber daya minyak.
Namun, insinyur di ladang minyak Amal dan Nafoora di tenggara Libya mengatakan kepada Reuters bahwa produksi telah dihentikan, sementara insinyur di Abu Attifel, juga di timur, mengatakan produksi telah dikurangi.
Pertempuran terus berlanjut di Jalur Gaza antara Israel dan militan Hamas, menyebabkan warga Palestina mengungsi sementara ada sedikit tanda-tanda terobosan nyata dalam pembicaraan gencatan senjata di Kairo.
Kurangnya kemajuan dalam pembicaraan terjadi pada saat Israel dan kelompok militan Hezbollah yang didukung Iran saling tembak di sepanjang perbatasan Lebanon pada akhir pekan.
Persediaan minyak mentah AS turun 3,407 juta barel pada pekan yang berakhir 23 Agustus lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa. Persediaan bensin turun 1,863 juta barel, dan distilat turun 1,405 juta barel.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)