Waspada Ancaman Resesi AS, Rupiah Masih Rawan Melemah!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
28 August 2024 08:15
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah tampaknya masih rawan melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah mencuat kembali ancaman resesi.

Melansir Refinitiv, rupiah ditutup di Rp15.490/US$, melemah 0,42% pada penutupan kemarin, Selasa (27/8/2024).

Nilai tukar rupiah ditutup koreksi dipicu oleh dimulainya pendaftaran calon kepala daerah untuk Pilkada 2024, yang akan berlangsung hingga Kamis (29/08/2024)..

Investor juga menantikan rilis data-data keuangan Amerika Serikat. Paling baru, telah rilis data kepercayaan konsumen AS menguat di tengah optimisme mengenai prospek ekonomi. Indeks kepercayaan konsumen Conference Board meningkat menjadi 103,3 bulan ini, level tertinggi sejak Februari, dari 101,9 yang direvisi naik pada bulan Juli.

Namun, menurut data, orang Amerika menjadi lebih cemas tentang pasar tenaga kerja setelah tingkat pengangguran melonjak mendekati level tertinggi dalam tiga tahun, yaitu 4,3% pada periode bulan lalu.

Persentase konsumen yang menganggap pekerjaan "banyak tersedia" turun menjadi 32,8% dari 33,4% pada Juli. Sekitar 16,4% konsumen mengatakan pekerjaan "sulit didapat," naik dari 16,3% bulan lalu.

Esok hari juga akan rilis data terkait data perkiraan kedua dari pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2024.

Konsensus Trading Economics memproyeksikan PDB AS pada kuartal tersebut tumbuh 2,4%, sedikit di bawah estimasi awal 2,8%. Revisi ini krusial untuk mengevaluasi ketangguhan ekonomi AS menghadapi potensi penurunan suku bunga.

Sementara itu, probabilitas pemotongan suku bunga 25 basis poin ke 5,00%-5,25% pada rapat 18 September 2024 mencapai 71,5%. Namun, pasar masih melihat kemungkinan The Fed melakukan pemangkasan hingga 50 basis poin.

Penurunan suku bunga yang diantisipasi September ini diperkirakan bukan yang terakhir tahun ini. Proyeksi menunjukkan potensi pemotongan tambahan November dan Desember, masing-masing 25 dan 50 basis poin. Akibatnya, suku bunga The Fed diperkirakan mencapai 4,25% - 4,5% di akhir tahun, turun total 100 basis poin.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, nilai tukar rupiah dalam melawan dolar AS mulai bergerak sideways setelah beberapa hari menguat signifikan.

Rentang konsolidasi dari support Rp15.375/US$ yang didapatkan dari low candle intraday 26 Agustus 2024 sampai resistance di Rp15.520/US$ yang ditarik dari garis rata-rata selama 100 jam atau Moving Average/MA 100.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potensi Penguatan Rupiah di Tengah Tekanan Indeks Dolar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular