Asing Net Buy Jumbo, Terciduk Borong Saham BBRI hingga BBNI
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir naik 1,51% ke level 7.544,29. Selama lima hari pedagangan, IHSG hanya satu kali ditutup di zona merah.
Adapun IHSG mencetak rekor tertinggi (all time high/ATH) pertama di pekan ini pada Senin lalu di 7.466,83. Kemudian pada Selasa lalu, IHSG kembali mencetak ATH di 7.533,99. Pada Rabu lalu, lagi-lagi bursa saham acuan Tanah Air tersebut kembali mencetak ATH di 7.554,59.
IHSG yang bergairah hingga mencetak ATH tiga kali pada pekan ini terjadi karena adanya optimisme pasar bahwa era suku bunga tinggi benar-benar akan berakhir pada akhir tahun ini.
Seiring dengan hal tersebut, selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 93,1 triliun. Secara rata-rata, nilai transaksi harian melambung 106,1% dibandingkan dengan pekan sebelumnya, yakni menjadi Rp 19,2 triliun
Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih atau net foreign buy senilai Rp 8,26 triliun, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan akumulasi net buy asing pekan sebelumnya.
Emiten perbankan tercatat menjadi saham yang paling banyak diincar asing. BBRI duduk di peringkat satu dengan net buy asing terbesar, yaitu Rp 2,1 triliun. Lalu diikuti oleh BBCA Rp 1,3 triliun dan BMRI Rp 1 triliun.
Mengutip RTI Business, berikut 10 saham dengan net foreign buy terbesar sepanjang pekan lalu:
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) - Rp 2,1 triliun
- Bank Central Asia (BBCA) - Rp 1,3 triliun
- Bank Mandiri (BMRI) - Rp 1 triliun
- Astra International (ASII) - Rp 516,3 miliar
- Telkom Indonesia (TLKM) - Rp 203,4 miliar
- Adaro Energy Indonesia (ADRO) - Rp 194 miliar
- United Tractors (UNTR) - 190,3 miliar
- Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) - Rp 160,1 miliar
- Indofood Sukses Makmur (INDF) - Rp 135,6 miliar
- Bank Negara Indonesia (BBNI) - Rp 135,1 miliar
(mkh/mkh)