Efek Ngeri Demo Darurat, Asing Jadi Lepas Saham-Saham Ini

Thea Arbar, CNBC Indonesia
25 August 2024 08:20
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/8/2024). Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau sudah mencapai 4% pada perdagangan sesi II. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/8/2024). Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau sudah mencapai 4% pada perdagangan sesi II. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gejolak politik di dalam negeri telah mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terutama setelah aksi demonstrasi besar pada 22 Agustus lalu. Demo digelar terkait revisi UU Pilkada setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan mengenai ambang batas suara partai untuk mencalonkan gubernur.

Pada Kamis (22/8/2023) saat demo berlangsung, indeks ditutup turun 0,87% ke level 7.488,68 pada akhir perdagangan, setelah menguat dalam empat hari terakhir. Sementara pada penutupan perdagangan Jumat (23/8/2024), IHSG ditutup menguat 0,74% ke posisi 7.544,3. IHSG kembali menyentuh level psikologis 7.500.

Adapun nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan Kamis lalu tercatat mencapai sekitar Rp 38 triliun dengan volume transaksi mencapai 18 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 194 saham menguat, 389 saham melemah, dan 202 saham stabil.

Beberapa sektor menjadi penekan IHSG, yakni infrastruktur sebesar 1,5%, teknologi sebesar 1,4%, transportasi sebesar 1,23%, dan keuangan sebesar 1,19%.

Di tengah aksi demonstrasi besar, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih atau net foreign buy sebesar Rp 1,26 triliun di seluruh pasar. Rinciannya Rp 1,59 triliun di pasar reguler dan net foreign sell Rp 328,03 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Saham-saham yang menjadi incaran asing di antaranya BBRI, ASII, BBCA, hingga sektor konsumer seperti INDF. Sementara itu sejumlah saham mencatat penjualan bersih investor asing atau net foreign sell.

Saham dengan net sell asing terbesar pada perdagangan kemarin adalah BBNI dengan nilai Rp 50,6 miliar. Lalu diikuti oleh MNCN Rp 23,9 miliar dan BBKP Rp 19,8 miliar.

Mengutip RTI Business, berikut 10 saham dengan net sell asing terbesar pada perdagangan pada 22 Agustus 2024:

1. Bank Negara Indonesia (BBNI) - Rp 50,6 miliar

2. Media Nusantara Citra (MNCN) - Rp 23,9 miliar

3. Bank KB Bukopin (BBKP) - Rp 19,8 miliar

4. Unilever Indonesia (UNVR) - Rp 15 miliar

5. Merdeka Battery Materials (MBMA) - Rp 13,7 miliar

6. Tempo Scan Pacific (TSPC) - Rp 10,3 miliar

7. Mitra Adiperkasa (MAPI) - Rp 9,3 miliar

8. Indosat (ISAT) - Rp 8 miliar

9. Semen Indonesia (SMGR) - Rp 5,4 miliar

10. Surya Citra Media (SCMA) - Rp 4,6 miliar.


(tfa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Anjlok! BI Buka Suara, Sebut Efek Demo Peringatan Darurat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular