Masuk 19 BUMN Berpendapatan Besar, Erick Thohir Apresiasi Capaian WSKT

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
16 August 2024 17:48
Waskita Karya
Foto: Gedung Waskita Karya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil masuk daftar 100 perusahaan terbaik di Indonesia. Daftar ini disusun berdasarkan pertumbuhan dan kinerja perusahaan sepanjang 2023, di mana total pendapatan Waskita Karya tercatat sebesar Rp 10,9 triliun pada tahun lalu.

Kemudian Waskita Karya tercatat memiliki total aset sebesar Rp 95,6 triliun, dengan jumlah karyawan sebanyak 2.361 orang. Selain itu Waskita Karya juga memiliki ekuitas sebesar Rp 5,28 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyebutkan, ada 19 perusahaan milik negara yang masuk jajaran perusahaan berpendapatan terbesar. Daftar ini, kata dia, menunjukkan peran BUMN bagi perekonomian negara.

"19 perusahaan BUMN ini memberikan kontribusi 50% dari total pendapatan. Ini menunjukkan BUMN memiliki peran sebagai lokomotif penggerak ekonomi Indonesia, BUMN untuk Indonesia," ujar Erick melalui akun Instagramnya, Jumat (16/8/2024).

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, Waskita berkomitmen mendorong perekonomian Indonesia. Sebagai BUMN konstruksi, sambungnya, perseroan berkontribusi dalam mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia dengan mengutamakan keberlanjutan bisnis.

"Capaian itu akan menambah semangat Waskita untuk semakin meningkatkan produktivitas dan kinerja. Penghargaan ini sekaligus memacu Waskita agar terus bertransformasi dan berkomitmen dalam penguatan tata kelola atau Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko pada seluruh proses bisnis," kata Ermy.

Ia menambahkan, dengan mengedepankan nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK), Waskita berupaya menjadi BUMN yang bermanfaat bagi masyarakat. Adapun saat ini Waskita tengah fokus meningkatkan kinerja keuangan.

Sekadar informasi, pada kuartal II-2024, Waskita Karya mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,47 triliun yang ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp 3,12 triliun. Ada pula penjualan beton atau precast yang berkontribusi sebesar Rp 610,96 miliar terhadap pendapatan Perseroan, lalu ditambah pendapatan jalan tol yang mencapai Rp 563,34 miliar.

Selanjutnya, kinerja Gross Profit Margin (GPM) perusahaan naik menjadi 13,3% secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 8,8%.

Menurut dia,, kenaikan itu seiring profil proyek yang lebih baik terutama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mendukung optimalisasi kemajuan konstruksi dan lean project.

"Ada 12 proyek IKN yang dikerjakan Waskita, nilai kontraknya sebesar Rp 7,7 triliun," kata Ermy.

Ermy menambahkan, per Juli 2024 Waskita mengerjakan 83 proyek PSN. Sebanyak 64 di antaranya selesai, seperti jalan tol Serpong-Cinere dan Pemalang-Batang. Sementara 19 proyek lainnya masih dalam proses pembangunan, di antaranya Bendungan Temef dan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai).


(dpu/dpu) Next Article Jaga Kepercayaan Publik, Waskita Berkomitmen Perkuat Tata Kelola

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular