Laba & Premi Tumbuh 68% dan 39%, Ini Dia Juara Emiten Asuransi RI

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
16 August 2024 18:40
Tugu Insurance
Foto: Dok Tugu Insurance

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mencatatkan kinerja positif di semester I-2024, dan mengungguli kompetitor perusahaan asuransi lainnya.

Emiten saham sektor asuransi umum masih mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif di medio pertama tahun 2024 di tengah berbagai tantangan makro ekonomi yang dihadapi. Berdasarkan catatan dari Kharel Devin Fielim analis Trimegah Sekuritas, dari 12 emiten di sektor asuransi umum, premi bruto masih tumbuh dobel digit.

Ia mencatat adanya kenaikan premi bruto di sektor asuransi umum sebesar 13,9% secara year-on-year (yoy) untuk periode Januari - Juni 2024. Di antara ke-12 perusahaan asuransi umum tersebut, premi bruto TUGU menjadi contributor pertumbuhan terbesar.

"Premi bruto [TUGU] naik 39% yoy mencapai Rp 5,2 triliun pada semester I tahun ini. Kontribusi premi bruto TUGU terhadap total premi bruto emiten asuransi umum mencapai 39,4% hingga akhir Juni 2024. Pangsa pasarnya meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 32,3%" kata Kharel, Jumat (16/8/2024).

Tidak hanya dari sisi premi saja, tetapi kinerja operasional anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut juga tercatat yang paling mentereng. Laba operasi TUGU mencapai Rp 517 miliar atau tumbuh 68% yoy pada semester I tahun 2024.

Capaian tersebut bahkan jauh mengungguli kinerja kompetitornya yang berhasil menorehkan pertumbuhan sebesar 45,2% yoy. Kontribusi laba operasional TUGU terhadap total 12 emiten asuransi umum yang menyandang status "tbk" bahkan mencapai 64,5%.

"Ini tidak hanya menunjukkan bahwa TUGU mengalami perbaikan yang signifikan tetapi juga keunggulan kompetitif terutama dari sisi size and scale" katanya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa emiten sektor asuransi umum yang melantai di BEI memang didominasi oleh perusahaan yang memiliki skala yang relatif kecil dengan kinerja yang cenderung fluktuatif.

Namun TUGU yang mampu memanfaatkan ekosistem bisnis captive dari induk Pertamina Group, sinergi bisnis dengan BUMN lain serta upaya penetrasi ke segmen ritel yang menjanjikan menjadi kunci utama motor pertumbuhan bisnis perseroan yang menciptakan skala ekonomi yang besar.

"Pada akhirnya size, scale, growth dan profitability TUGU menjadi pendorong utama appetite dari investor sehingga bisa kita lihat likuiditas perdagangan terus membaik terutama pada momentum rilis laporan keuangan serta adanya konsistensi inflow dana asing". Jelas Kharel.

Mengacu pada data statistik perdagangan, rata-rata volume perdagangan saham TUGU secara harian pada awal Agustus mencapai 6,71 juta saham atau meningkat 12,8% dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 5,95 juta per hari.

Bahkan apabila dibandingkan dengan periode awal tahun yaitu Januari, rata-rata perdagangan saham harian TUGU hanya sebanyak 1,75 juta. Artinya dalam kurun waktu kurang dari delapan bulan, likuiditas perdagangan saham TUGU naik hampir empat kali lipat.

Sementara itu, data perdagangan juga menunjukkan bahwa saham TUGU dibeli bersih oleh asing dalam 8 pekan beruntun dengan total nilai net foreign buy Rp 23,6 miliar. Di sepanjang tahun 2024, bahkan asing membeli bersih saham TUGU senilai Rp 28,9 miliar.

Senada dengan Kharel, analis BCA Sekuritas Ryan Yani Santoso dalam catatannya juga menilai bahwa kinerja TUGU yang melampaui industri membuat saham TUGU menjadi atraktif.

"TUGU mempublikasikan kinerja semester pertama 2024: premi bruto naik 39% menjadi Rp5,2 triliun, di atas rata-rata pertumbuhan tahunan industri untuk tahun fiskal 2019-23 sebesar 8,6%." Tulis Ryan dalam catatan singkatnya.

Terlepas dari kinerja yang lampaui industri Ryan juga menilai bahwa saham TUGU secara valuasi masih atraktif. Hal ini juga didukung dengan perseroan yang secara konsisten membagikan dividen dengan rasio 40% dari laba bersih dengan estimasi dividend yield mencapai 8% yang tergolong tinggi.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semester I 2024, Laba Asuransi Tugu Pratama (TUGU) Rp452,26 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular