Diam-Diam Asing Getol Borong Saham TUGU, Ternyata Ini Alasannya

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
07 August 2024 07:35
Tugu Insurance
Foto: Dok Tugu Insurance

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing diam-diam getol memborong saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU). Manuver asing terhadap saham anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut terlihat sepanjang Juli 2024.

Pemodal asing membukukan beli bersih saham TUGU senilai Rp 13 miliar di sepanjang bulan Juli 2024. Menariknya, sejak 2-26 Juli 2024 asing terpantau selalu net buy saham TUGU. Terakhir di pekan lalu saja, asing net buy saham TUGU senilai Rp 2,9 miliar dengan beli bersih terbesar pada 24 Juli atau dua hari jelang rilis laporan keuangan. Kala itu asing net buy TUGU senilai Rp 2 miliar.

Sebenarnya tren akumulasi saham TUGU oleh investor asing terjadi di sepanjang 2024. Secara year-to-date, saham TUGU telah dibeli bersih oleh asing sebesar Rp 21,4 miliar dan menjadi saham di sektor asuransi umum yang paling diburu asing.

"Hal ini wajar, karena investor terutama asing mengantisipasi adanya perbaikan kinerja operasional dan core business TUGU, apalagi semua anak usaha bahkan entitas asosiasi juga mengalami kenaikan kinerja. Ditambah lagi valuasi yang terdiskon dengan PBV <0,5x membuat saham TUGU menjadi appealing untuk dikoleksi." Kata Nurwachidah analis Phintraco Sekuritas, Rabu (7/8/2024).

Senada dengan Nur, analis Panin Sekuritas Sarkia juga melihat momentum perbaikan kinerja di seluruh lini juga menjadi katalis positif untuk asing mengakumulasi saham TUGU.

"Kinerja investasi tetap meningkat sejalan dengan kenaikan aset investasi. Anak usaha TUGU juga mencatatkan pertumbuhan positif terutama dari usaha rental sehingga pendapatan dari segmen anak usaha masih dapat naik 10,7%. kemudian laba dari entitas asosiasi juga melonjak signifikan sampai hampir 4x." kata Sarkia.

Asal tahu saja, TUGU juga memiliki anak usaha di bidang non-asuransi yaitu untuk bisnis penyewaan gedung perkantoran serta kendaraan bermotor yang dinaungi oleh PT Pratama Mitra Sejati (PMS) serta untuk unit bisnis survei di bawah naungan PT Synergy Risk Management Consultants.

Kemudian TUGU juga memiliki investasi berupa penyertaan langsung sebagai pemegang saham minoritas di beberapa perusahaan asuransi lain yaitu PT Reasuransi Maipark Indonesia sebesar 14,83% dan PT Asuransi Staco Mandiri dengan kepemilikan saham 5,28%.

Katalis lain yang juga menunjukkan fundamental kuat TUGU adalah permodalan. Perseroan memiliki kecukupan modal yang sangat kuat, ditandai dengan risk based capital (RBC) yang lebih dari 453% jauh di atas batas minimum OJK yang berada di level 120%" katanya.

Pada semester I-2024, TUGU membukukan pendapatan premi neto sebesar Rp 2,0 triliun, naik 34% yoy. Total pendapatan underwriting mencapai Rp 1,8 triliun, tumbuh 37% yoy. Adapun total pendapatan TUGU mencapai Rp 2,3 triliun, melesat 31% yoy.

Hal inilah yang membuat laba operasional perseroan melonjak. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian non-audit TUGU pada akhir Juni 2024, perseroan telah mengantongi laba usaha senilai Rp 517 miliar. Kinerja operasional TUGU melonjak 68% secara tahunan dibanding akhir Juni 2023 lalu. Tidak hanya itu marjin operasi pun meningkat menjadi 23% di semester I-2024 dari 18% di semester I-2023.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham TUGU Cetak Rekor Tertinggi, Seminggu Naik 8,85%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular