Terungkap, Ini Strategi Penyaluran Kredit BNI (BBNI)

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Jumat, 16/08/2024 18:00 WIB
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat penyaluran kredit hingga Mei 2024 sebesar Rp 708,8 triliun, meningkat 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sepanjang tahun ini, BBNI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 9-11%.

Analis Lotus Sekuritas Sharly Malique mengatakan, bank pelat merah ini berpotensi mencapai pertumbuhan yang diharapkan tahun ini. Namun, beberapa aspek perlu diperhatikan, terutama terkait cost of fund di tengah kenaikan suku bunga.

"BBNI masih bisa on track untuk mencapai pertumbuhan kredit 9-11%. Diharapkan, kenaikan kredit akan mendukung pencapaian kinerja yang lebih baik tahun ini. Meski demikian, kita harus tetap memperhatikan loan yield dan cost of fund di era suku bunga tinggi, agar NIM tetap stabil," ujarnya, Jumat (16/8/2024).


Dari penyaluran kredit tersebut, kredit untuk perusahaan BUMN tumbuh 23% (yoy) dengan total penyaluran mencapai Rp 102,7 triliun pada triwulan I-2024. Sementara itu, penyaluran kredit korporasi non-BUMN tumbuh 14% (yoy) dengan total mencapai Rp 272,1 triliun.

Tak hanya penyaluran kredit untuk sektor korporasi, kredit konsumen BBNI juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), misalnya, hingga Maret 2024 naik 10,3% dibandingkan Maret 2023, dengan total penyaluran KPR sebesar Rp 60,1 triliun.

Selain KPR, kredit konsumen lainnya seperti personal loan juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Hingga Maret 2024, penyaluran personal loan BBNI mencapai Rp 52,1 triliun, meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sharly menambahkan, kredit di segmen ini diharapkan dapat menjadi penopang di tengah penurunan kredit di segmen lain, sehingga kinerja BNI dapat memenuhi target yang ditetapkan.

"Segmen korporasi dan konsumen memang menjadi penopang kinerja di kuartal terakhir. Sementara itu, segmen UKM terlihat menurun seiring dengan penurunan kualitas aset. Kami berharap segmen korporasi tetap menjadi penopang hingga akhir tahun," tegasnya.

Hingga saat ini, market share KPR, personal loan, dan kartu kredit BNI berada di posisi teratas. KPR, misalnya, memiliki market share sebesar 8,4%, sementara personal loan dan kartu kredit masing-masing memiliki market share sebesar 12,8% dan 15,0%.

Terkait kartu kredit, BNI juga mencatat pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan kartu kredit BNI mencapai 10,4% hingga Maret 2024 dibandingkan Maret tahun lalu, dengan transaksi mencapai Rp 14,2 triliun.

Menurut riset yang dirilis oleh OCBC Sekuritas, pertumbuhan kredit BNI diperkirakan mencapai 9% (yoy) sepanjang tahun 2024. Hal ini didorong oleh segmen-segmen yang berisiko rendah, seperti kredit korporasi dan kredit konsumen serta anak usahanya. Sebagai bank besar, BBNI memiliki cadangan yang memadai untuk memberikan kredit korporasi sepanjang tahun ini.

BBNI juga melihat potensi pertumbuhan yang sehat dari perusahaan swasta, termasuk sektor perdagangan, manufaktur, dan pembangkit tenaga listrik. Untuk perusahaan BUMN, BBNI akan fokus pada perusahaan blue-chip.

"Mengingat situasi makro ekonomi yang penuh tantangan untuk segmen UMKM, BBNI ingin fokus pada kualitas dan mengharapkan pertumbuhan yang stabil tahun ini," demikian tertulis dalam riset.

Oleh karena itu, dari sisi kredit, jajaran direksi BBNI bertujuan untuk mencapai pertumbuhan satu digit yang lebih rendah hingga akhir tahun. Hal ini dicapai dengan menekankan kolaborasi antara segmen korporasi dan segmen komersial, serta kehati-hatian dalam penyaluran pinjaman dalam mata uang dolar.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pendapatan Bunga Bersih BNI Tumbuh 2,33% ke Rp19,5 T di H1-2025