Jelang Pengumuman APBN Pertama Prabowo, IHSG Menguat 0,5%

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
16 August 2024 09:12
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau pada awal perdagangan sesi I Jumat (16/8/2024), jelang Pidato Kenegaraan dan pembacaan Nota Keuangan serta penyampaian Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (R-APBN) Tahun Anggaran 2025.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,56% ke posisi 7.450,93. Selang lima menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung terpangkas sedikit yakni menguat 0,43% ke 7.441,23.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 563 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 54.701 kali.

IHSG cenderung menguat di tengah fokus pelaku pasar ke Pidato Kenegaraan dan penyampaian RAPBN Tahun Anggaran 2025 serta Nota Keuangan.

Pada hari ini, IHSG bakal dipengaruhi banyak sentimen internal terutama dari pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada RAPBN dan Nota Keuangan.

RAPBN ini menjadi istimewa karena akan dijalankan oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Dimulai dari pidato Presiden Jokowi sebagai pembuka atau pengantar yang akan membeberkan target makro ekonomi mulai dari pertumbuhan, inflasi, nilai tukar rupiah, lifting minyak mentah dan gas, serta harga minyak mentah Indonesia/ICP untuk 2025.

Pidato Nota Keuangan sangat penting karena RAPBN 2025 akan menjadi APBN pertama pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Masyarakat, pelaku usaha, dan investor akhirnya akan mengetahui arah kebijakan Prabowo-Gibran, mulai dari belanja hingga pendapatan negara.

Berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya di mana RAPBN untuk presiden berikutnya biasanya hanya bersifat baseline maka RAPBN 2025 diperkirakan sudah merumuskan kebijakan Prabowo. Pasalnya, tim Prabowo ikut terlibat langsung dalam pembuatan RAPBN 2025.

RAPBN 2025 juga sangat dinanti karena akan menjelaskan arah kebijakan pembiayaan tahun 2025. Pasalnya, selama ini sangat kencang beredar Prabowo akan menargetkan defisit anggaran tinggi sehingga kebutuhan pembiayaan akan bengkak.

RAPBN 2025 diharapkan bisa menggambarkan arah kebijakan penerimaan negara baik dari perpajakan atau non-perpajakan era Prabowo.

Menarik ditunggu apakah Prabowo sudah mengisyaratkan pembentukan Badan Penerimaan Negara. RAPBN 2025 juga diharapkan menggambarkan fokus belanja pemerintah ke depan, termasuk soal belanja infrstruktur, kesehatan, hingga makan bergizi gratis.

Di lain sisi, pasar juga akan bereaksi terhadap data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang menjadi pertimbangan pengambilan keputusan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) dalam menentukan arah suku bunga acuan berikutnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular