BIRD Pede Laba Tumbuh Double Digit di 2024

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Rabu, 14/08/2024 20:11 WIB
Foto: Cover Insight/Blue Bird/CNN Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten taksi PT Blue Bird Tbk (BIRD) menargetkan pertumbuhan laba double digit di tahun 2024. Optimisme ini didasarkan pada capaian bisnis semester I-2024 yang masih tercatat tumbuh positif.

Di samping itu, CEO PT Blue Bird Tbk Andre Djokosoetono mengungkapkan bahwa berdasarkan siklus tahunan pada semester II terjadi banyak mobilitas.

"Kita percaya bahwa optimis menutup akhir tahun kita akan continue growth karena secara siklus semester II lebih banyak mobilitas, aktivitas. Jadi kita melihat potensi double digit growth bisa terjadi," ungkap dia dalam Media Catch Up with Blue Bird, Rabu (14/8/2024).


Andre pun menjelaskan alasan peningkatan mobilitas terjadi di semester II dibandingkan semester I. Di mana pada semester I, berlangsung masa libur idul fitri selama dua minggu dan libur idul adha yang mempengaruhi pergerakan masyarakat.

"Jadi banyak liburan yang memang, hari raya terutama, mobilitas secara siklus berkurang, atau di bawah semester II," tambah dia.

Sedangkan untuk masa libur natal dan tahun baru (Nataru) yang akan berlangsung di semester II, lanjut dia, tidak terlalu mempengaruhi pergerakan masyarakat.

"Nataru ngga terlalu banyak mempengaruhi pergerakan karena kita banyak aktivitas di Jakarta, kan banyak ke Jakarta untuk merayakan Nataru. Berbeda halnya dengan hari raya lain, banyak keluar dari kota besar," papar Andre.

Untuk diketahui BIRD mengalami kenaikan laba tahun berjalan sebesar 0,79% pada paruh pertama tahun 2024. Laba periode berjalan emiten milik keluarga Djokosoetono ini per 30 Juni 2024 tercatat sebesar Rp266,47 miliar, sementara di tahun 2023, perseroan membukukan laba sebesar Rp264,39 miliar.

Dari sisi top line, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp2,33 triliun. Angka ini naik 11,48% ketimbang 2023 sejumlah Rp2,09 triliun.

Naiknya pendapatan ini ditopang oleh pendapatan dari armada taksi dengan subtotal Rp 1,7 triliun. Kinerja ini naik dari tahun lalu sebesar Rp 1,57 triliun.

Sementara pendapatan lain ditopang oleh sewa armada dan pengemudi dengan subtotal Rp 562,83 miliar, dan komisi lelang sebesar Rp 15,05 miliar, penjualan kendaraan Rp 27,49 miliar dan sewa gedung Rp 1,74 miliar.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Emiten Transportasi Berkompetisi "Sengit" di Bisnis Taksi