Market Commentary

IHSG Bergairah Jelang Akhir Pekan, 5 Saham Ini Jadi Penopang

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 August 2024 12:56
Pegawai berjalan dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (6/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pegawai berjalan dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (6/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi I Jumat (9/8/2024), di tengah kembali membaiknya sentimen pasar global.

Hingga pukul 11:30 WIB, IHSG menguat 0,59% ke posisi 7.237,25. IHSG pun berhasil kembali menyentuh level psikologis 7.200 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 4 triliun dengan volume transaksi mencapai 9 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 509.189 kali. Sebanyak 358 saham naik, 182 saham terkoreksi, dan 227 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,35%.

Selain itu, beberapa saham menjadi penopang (movers) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut daftarnya.

Emiten pertambangan Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi penopang terbesar di sesi I hari ini, yakni mencapai 14,3 indeks poin.

IHSG cenderung bergairah di tengah membaiknya kembali sentimen pasar global, setelah pasar tenaga kerja AS menunjukkan perbaikan yang tercermin dari jumlah pengajuan baru untuk tunjangan pengangguran minggu lalu turun lebih besar dari yang diharapkan.

Pada Kamis malam waktu Indonesia, Biro Ketenagakerjaan AS melaporkan data jumlah pengajuan baru untuk tunjangan pengangguran sepanjang pekan yang berakhir 3 Agustus 2024 berhasil turun lebih besar dari yang diharapkan.

Klaim pengangguran mingguan tercatat bertambah 233.000, lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar di 240.000 dan pekan sebelumnya sebesar 250.000.

Sebagaimana kita tahu, pada awal pekan pasar keuangan global mengalami panic selling akibat peringatan resesi AS yang muncul setelah data pasar tenaga kerja yang mengecewakan dari kenaikan tingkat pengangguran.

Namun, dengan data klaim pengangguran yang turun semalam setidaknya ini memberikan angin segar bagi pasar. Hal ini menunjukkan bahwa peringatan resesi mungkin terlalu berlebihan lantaran pasar tenaga kerja masih baik-baik saja.

Kekhawatiran terhadap resesi juga kemudian mereda, tercermin dari VIX, indeks yang mengukur volatilitas pasar telah melandai. Pada kemarin, VIX telah turun nyaris 15% hanya dalam sehari.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular