Daya Beli Warga RI Berantakan, Ternyata Ini Biang Keroknya
Jakarta, CNBC Indonesia - Daya beli masyarakat masih tertekan, di tengah terus menurunnya tabungan masyarakat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat turun selama tiga bulan beruntun, meski masih pada level optimistis atau di atas 100.
IKK yang dirilis Bank Indonesia (BI) terakhir pada Juni 2024 berada pada level 123,3, jauh lebih rendah dari posisi Mei 2024 yang sebesar 125,2, bahkan anjlok dibanding posisi per April 2024 sebesar 127,7.
Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Penelitian Industri dan Daerah Bank Permata Adjie Harisandi mengatakan pemerintah perlu mencermati berbagai peningkatan harga pangan terhadap konsumen. Menurutnya, kenaikan harga pangan ini cukup berdampak pada konsumen, terutama kelas menengah.
"Jadi memang kami melihat dampaknya memang cukup terasa bagi kelas menengah yang tidak mendapatkan bantalan sosial yang ada dari pemerintah," ujar Adjie dalam PIER Economic Review: Mid-Year 2024 secara virtual, Kamis (8/8/2024).
"Kami melihat lebih ke arah dari sisi supply-nya, dari sisi supply-nya, bahwa ketersediaan pangan maupun sehingga harga-harga pangan itu relatif harus terjaga itu jadi faktor penting."
Adjie melanjutkan, ia memandang perkembangan arah kebijakan terakhir, sifatnya cenderung lebih menekan kelas menengah. Seperti munculnya wacana cukai pada bahan pangan.
"Mungkin ini bisa di-review kembali, apakah memang tepat melaksanakan kebijakan itu saat ini, karena memang kelas menengah ini cenderung masih terganggu dari akibat adanya peningkatan harga-harga pangan di awal tahun dan beberapa kebijakan yang mungkin sudah terjadi sehingga mengganggu kelas menengah," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Mandiri Spending Index fenomena makan tabungan (mantab) sangat terasa di kalangan menengah bawah.
Tingkat belanja untuk kelompok bawah (konsumen dengan rata-rata tabungan < Rp1 juta) cenderung mengalami kenaikan. Di saat yang bersamaan indeks tabungan mereka terkikis. Kondisi ini mencerminkan penggunaan tabungan sebagai bantalan konsumsi mereka.
Indeks Tabungan masyarakat kelas bawah anjlok dari kisaran 100 pada Januari 2023 menjadi hanya 41,8 pada Juni 2024. Sementara konsumsi mereka naik dari kisaran 90 pada Januari 2023 menjadi 109,1 pada Juni 2024.
Indeks tabungan kelas menengah sempat jeblok dari 100 pada Januari 2023 menjadi 96,6 pada Juni 2024. Sementara itu, konsumsi melonjak dari 120 pada Januari 2023 menjadi 122 pada Juni 2024.
Indeks tabungan dan konsumsi kelas menengah lebih stagnan dibandingkan kelas menengah.
(mkh/mkh)