Kinerja Lagi Tertekan, Siapa Pemilik Bank Panin (PNBN)?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
08 August 2024 11:20
bank panin
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja PT Bank Panin Tbk berada di zona merah sejak akhir 2023. Dalam laporan keuangan terbaru, per Juni 2024, laba emiten bersandi PNBN anjlok 26,62% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,28 triliun pada semester I-2024. Laba bank tergerus beban bunga yang melambung tinggi. 

Mengutip laporan publikasi, pendapatan bunga PNBN hanya naik 2,8% yoy, menjadi Rp 7,56 triliun, sedangkan beban bunga melesat 20% menjadi Rp 3,08 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih perusahaan turun 6,4% yoy menjadi Rp 4,48 triliun.

Selain itu bank juga tertekan oleh kerugian dari penurunan nilai wajar aset keuangan. Per 30 Juni 2024 bank rugi Rp 135,97 miliar dari yang sebelumnya untung Rp 109,65 miliar.

Sementara itu dari segi fungsi intermediasi, kredit bank naik 6,2% yoy menjadi Rp 147,63 triliun. Akan tetapi hal ini tidak cukup kuat untuk mendorong aset bank. Aset PNBN turun 1,3% yoy, menjadi Rp 219,22 triliun.

Sebagai informasi, Panin Bank didirikan pada 1971. Konglomerat Mu'min Ali Gunawan merupakan pemilik dan sekaligus pendiri perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Panin, pemegang saham pengendali saat ini adalah keluarga Gunawan, yakni Gunadi Gunawan, Mu'min Ali Gunawan, Muljadi Koesumo dan Tidjan Ananto melalui PT Panin Financial Tbk (PNLF). Total kepemilikan saham keluarga Gunawan adalah 46,04%.

Nantinya, tahta pewaris bank swasta tersebut akan jatuh pada anak dari Mu'min Ali Gunawan yakni, Chandra dan Lionto Gunawan. Chandra menjabat sebagai Komisaris, sementara Lionto menjabat sebagai direktur.

Mu'min lahir pada tanggal 12 Maret 1939 di Jember dengan nama Lie Mo Ming. Ia mulai merintis bisnis di bidang perbankan sekitar tahun 1966, empat tahun setelah pindah ke Jakarta mengikuti iparnya, Mochtar Riady yang merupakan pemilik Grup Lippo.

Bersama Mochtar Riady, ia membeli sebagian saham Bank Industri dan Dagang Indonesia (BIDI) yang saat itu sedang mengalami kesulitan likuiditas. Ia kemudian menjabat sebagai direktur bank tersebut setelah kepemilikan sahamnya naik menjadi 23%.

Pada tahun 1967, Mu'min membeli Bank Kemakmuran di Jakarta, kemudian mendirikan Bank Industri Djaya Indonesia di Surabaya bersama beberapa koleganya. Pada tanggal 17 Agustus 1971, ketiga bank yang dimilikinya tersebut digabungkan, dan lahirlah Pan Indonesia Bank (Panin Bank) kini yang dilakukan sesuai dengan anjuran merger bagi bank-bank kecil oleh Gubernur Bank Indonesia pada saat itu, Radius Prawiro. 

Di bawah kendalinya, aset Panin Bank terus melesat setelah bergabungnya beberapa bank kecil pada tahun 1972 hingga 1975 dan dinyatakan layak go public menjadi bank pertama yang memasyarakatkan sahamnya di Indonesia pada tahun 1982.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bank Panin (PNBN) Tumbuh 16,57% Kuartal I/2024, Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular