IHSG Hari Ini Melesat 1,16%, Balik Lagi ke Level 7.200-an
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup kembali cerah pada perdagangan Rabu (7/8/2024), di tengah sentimen pasar global yang mulai membaik setelah beberapa pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) bersikap lebih dovish.
IHSG ditutup melesat 1,16% ke posisi 7.212,13. IHSG pun berhasil kembali menyentuh level psikologis 7.200 pada perdagangan hari ini.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 7,8 triliun dengan melibatkan 13,8 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 906.608 kali. Sebanyak 364 saham naik, 178 saham turun, dan 247 saham cenderung stagnan.
Semua sektor saham pada hari ini terpantau kompak menghijau, dengan sektor transportasi memimpin dan menjadi penopang terbesar indeks pada hari ini, yakni mencapai 1,63%.
Dari sisi saham, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) kembali menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 21,1 indeks poin.
IHSG kembali bergairah, di tengah membaiknya sentimen pasar global dan dalam negeri, setelah adanya nada dovish dari beberapa pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
Para pejabat the Fed baru-baru ini memberikan komentar penolakan terhadap gagasan bahwa data tenaga kerja yang lemah dapat menyebabkan kemerosotan ekonomi alias resesi.
Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, juga mengingatkan jika ambruknya saham pada pekan lalu dan Senin tidak bisa memaksa The Fed untuk memangkas suku bunga sesuai keinginan pasar. The Fed tetap bergerak sesuai data yang berkembang.
"Tidak ada dalam mandat Fed yang bertujuan untuk memastikan bahwa pasar saham merasa nyaman," kata Goolsbee, dalam wawancara dengan New York Times.
Sebagaimana diketahui, pada awal pekan ini, market dilanda volatilitas yang sangat tinggi, VIX index yang mengukur ketidakpastian pasar hanya dalam sehari naik lebih dari 60%. Seluruh instrumen di pasar keuangan global pun tak kebal dari goncangan.
Meski begitu, pada kemarin VIX indeks sudah kembali turun dengan cepat yang menunjukkan pemulihan pasar keuangan, termasuk IHSG sampai rupiah.
Pemulihan gerak pasar yang cepat, salah satunya dipengaruhi komentar para petinggi The Fed yang menolak gagasan bahwa data tenaga kerja yang lemah dapat menyebabkan kemerosotan ekonomi alias resesi
Komentar penolakan pejabat The Fed terhadap resesi tersebut setidaknya memberikan "angin segar" yang membuat kekhawatiran mereda.
Melansir dari Reuters, beberapa dari mereka juga tidak tinggal diam, mereka juga menegaskan bahwa The Fed perlu segera memangkas suku bunga untuk menghindari potensi kemunduran ekonomi.
Pelaku pasar kini membaca peluang sekitar 75% bahwa Fed akan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada September. Menurut alat FedWatch dari CME Group Investor mengestimasi The Fed Funds Rate (FFR) pada akhir tahun mencapai 4,25 - 4,50%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
(chd/chd)