
Ini yang Bikin Warga RI Sasaran Empuk Maling M-banking

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks literasi keuangan di Indonesia telah mencapai 64%. Artinya dari 100 orang yang disurvei ada 65 orang yang sudah memahami dengan baik mengenai produk-produk keuangan. Kendati demikian, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih banyak terkena penipuan di ruang digital.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Frederica Widyasari Dewi mengatakan bahwa literasi keuangan sering kali kalah dengan perilaku serakah dan keinginan serba instan.
"Kalau diajari investasi yang terencana dan slow itu sering kalah sama orang yang ingin-nya cepat instan dan besar," katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK Bulanan Juli 2024, Senin (5/8/2024).
Oleh karena itu penguatan literasi keuangan dan harus diiringi dengan penguatan regulasi hukum dan kerja sama dari berbagai pihak. Di masyarakat sendiri prinsip legal dan logis harus ditekankan ke masyarakat. "Lalu diajarkan untuk tidak boleh berikan data entitas pribadi secara sembrono," katanya.
Sementara itu, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43%, sedangkan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%.
SNLIK tahun 2024 juga mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Hasil yang diperoleh menunjukkan indeks literasi keuangan syariah penduduk Indonesia sebesar 39,11%. Adapun, indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88%.
Berdasarkan gender, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan indeks literasi keuangan laki-laki, yakni masing-masing sebesar 66,75% dan 64,14%. Indeks inklusi keuangan perempuan juga lebih tinggi dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan laki-laki, yakni masing-masing 76,08% dan 73,97%.
Berdasarkan umur, kelompok 26-35 tahun, 36-50 tahun, dan 18-25 tahun memiliki indeks literasi keuangan tertinggi, yakni masing-masing sebesar 74,82%, 71,72%, dan 70,19%. Sebaliknya, kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks literasi keuangan terendah, yakni masing-masing sebesar 51,70% dan 52,51%.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK: Literasi Keuangan Syariah Warga RI Tumbuh 30% di 2023
