
Total Pinjaman Pinjol Tembus Rp 66,69 Triliun per Juni 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas lembaga pembiayaan Agusman mengungkapkan pembiayaan modal ventura masih mengalami kontraksi, sedangkan untuk pinjol atau peer-to-peer lending (P2P) masih mengalami pertumbuhan signifikan.
Agusman menyampaikan nilai pembiayaan modal ventura hingga akhir Juni turun 10,97% secara tahunan menjadi Rp 16,22 triliun. Nilai kontraksi bulan Juni melambat dibandingkan peiode Mei yang mencapai 11,96% pada Mei.
Sementara itu, untuk pembiayaan pinjol hingga akhir Juni 2024 nilai outstanding tumbuh 26,73% (yoy) menjadi Rp 66,79 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih cepat dari bulan Mei yang tumbuh 25,44% (yoy) di bulan Mei.
Sementara itu tingkat kredit macet pinjol (TWP90) tercatat turun pada bulan Juni dibandingkan sebelumnya.
"Tingkat TWP90 terjaga di 2,79% per Juni 2024, dibandingkan pada Mei 2,91%," terang Agusman dalam RDK Bulanan OJK, Senin (5/8/2024).
Agusman juga mengungkapkan per Juni 2024 terdapat 7 dari 147 perusahaan pembiayaan yang belum penuhi persyaratan modal minimum. Lalu masih terdapat 28 dari 98 p2p lending yang belum memenuhi ekuitas min Rp 7,5 miliar yang mulai berlaku 4 Juli 2024 sebagaimana diatur di POJK 10 tahun 2022.
"OJK terus lakukan langkah untuk mendorong ekuitas min tersebut, baik berupa injeksi modal, atau kembalian izin usaha
Sementara itu, selama Juli 24, Agusman menyebut OJK telah mengenakan sanksi administrasi kepada 5 perusahaan pembiayaan, 2 modal ventura dan 40 p2p lending atas pelanggaran POJK yang berlaku.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pendanaan Startup Nyungsep, Pinjol Moncer Tembus Rp 72 Triliun