PMI Manufaktur RI Anjlok, Ini Tanggapan Sri Mulyani!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 02/08/2024 10:53 WIB
Foto: Konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Jakarta, Senin (24/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman))

Jakarta, CNBC Indonesia-Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia melanjutkan pelemahan pada Juli 2024. S&P Global merilis data PMI Manufaktur Indonesia di zona kontraksi 49,3 pada atau anjlok dari 54,2 pada Maret 2024.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi atau berada di zona negatif.


Meski demikian, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tetap yakin ekonomi Indonesia masih tumbuh tinggi pada 2024. Pada rentang 5-5,2% untuk keseluruhan tahun.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2024 keseluruhan kita perkirakan masih di dalam kisaran 5-5,2%," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Jumat (2/8/2024)

KSSK memandang konstruksi dan perdagangan masih tetap terjaga meskipun sektor manufaktur sedikit lebih rendah.

"Terutama dilihat dari peningkatan nilai tambah untuk hilirisasi dan output produksi yang didukung oleh keberlanjutan dari proses hilirisasi," ujarnya.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ditutup Menguat - PMI Manufaktur Masih Terkontraksi