Janji Luhut: Pakai Cara Ini, RI Bakal Kebanjiran Ratusan Juta Dolar AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan dua keuntungan langsung yang akan dirasakan Indonesia bila Family Office terbentuk. Ia menargetkan, Family Office seperti yang ada di Abu Dhabi, Dubai, Singapura, hingga Hong Kong berdiri di Indonesia sebelum Oktober 2024.
Keuntungan pertama, ialah tebalnya potensi pasokan dolar Amerika Serikat (AS) yang akan masuk ke Indonesia, sehingga mempertebal pasokan valuta asing atau valas di dalam negeri. Potensi valas itu bersumber dari uang orang super kaya atau crazy rich yang akan dihimpun untuk masuk ke Indonesia melalui Family Office.
"Ada dua menurut saya yang segera ya. Pertama, kalau dolar masuk, katakanlah US$ 100-200 miliar dolar masuk, kan dia masuk di sistem keuangan kita juga, berarti memperkuat dolar kita," kata Luhut dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Selasa (30/7/2024).
Keuntungan kedua ialah investasi langsung yang akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru. Sebab, Family Office akan menjadi lembaga swasta yang mengelola kekayaan para crazy rich tersebut hingga menghasilkan keuntungan tambahan atau capital gain.
"Dia kan harus investasi. Mau dia investasi tadi US$ 100 juta dolar, US$ 200 juta, itu kan lapangan kerja juga. Itu kita pajakin, kita pajakin semua itu. Tapi yang enggak kita pajakin, yang pokok nya itu, yang dia taruh di situ (Family Office), ya biar dia taruh di situ," ungkap Luhut.
Sebagai informasi, pernyataan Luhut ini sebelumnya juga pernah diungkap Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan. Ia mengatakan keberadaan family office bisa menarik uang dari para orang kaya ke Indonesia. Dengan demikian, cadangan devisa Indonesia bisa meningkat.
"Langkah ini sebenarnya untuk menarik orang-orang kaya ke Indonesia, positifnya memang akan berdampak ke cadangan devisa kita yang meningkat," kata Abdul Manap.
Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute Prianto Budi Saptono mengatakan keberadaan family office juga punya kemungkinan untuk menambah penerimaan negara. Dia mengatakan dengan masuknya dana untuk investasi, maka akan menggerakkan roda perekonomian. Ketika ekonomi tumbuh, kata dia, maka penerimaan negara juga akan ikut bertambah.
"Ketika investor memasukkan dananya itu bisa menggerakkan ekonomi, diharapkan ekonomi tumbuh lalu pajak bisa masuk. Cadangan devisa tentu akan positif karena uangnya masuk Indonesia," ujar Prianto
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah! Ini Jurus Jitu Luhut Tarik Dana Orang Kaya di Dunia Masuk ke RI
