Laba INDF Grup Salim Anjlok 31% Pada Semester I-2024, Kenapa?
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mencatat, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang semester I tahun 2024 sebesar Rp 3,85 triliun atau anjlok 30,7% dari periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 5,56 triliun.
Mengutip laporan keuangannya, padahal penjualan bersih INDF per Juni 2024 naik 2% menjadi Rp 57,2 triliun dibandingkan Juni 2023 yang sebesar Rp 56,09 triliun.
Seiring dengan naiknya pendapatan, maka beban pokok pendapatan juga naik per Juni 2024 menjadi Rp 36,4 triliun dari sebelumnya 38,7 triliun. Kemudian, laba usaha naik 33% menjadi Rp 11,75 triliun dari Rp 8,86 triliun, dan marjin laba usaha masih tetap sehat sekitar 20,5%.
Laba anjlok juga disebabkan pos beban yang meningkat, beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp 2,8 triliun dari sebelumnya Rp 2,5 triliun. Selain itu, beban keuangan juga melonjak menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 1,64 triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan, untuk core profit, yang mencerminkan kinerja operasional Perseroan, naik 22% menjadi Rp5,67 triliun dari Rp4,66 triliun pada semester pertama tahun lalu.
"Indofood telah dapat mencatatkan kinerja positif yang konsisten di semester pertama tahun 2024 ini. Namun demikian, kami tetap optimis dengan waspada di tengah berbagai ketidakpastian global, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas"." ujarnya, dalam keterangannya, Kamis (1/8).
Adapun total aset INDF hingga Juni 2024 naik menjadi Rp 201,1 triliun dari akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 186,5 triliun.
(fsd/fsd)