Ini Kata Bos GOTO Soal Perusahaan Masih Rugi Rp 2,7 Triliun
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi eks perusahaan rintisan (start up) RI, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), membukukan rugi bersih Rp 2,70 triliun pada semester pertama tahun 2024. Kerugian tersebut turun 62,31% dari periode yang sama tahun lalu di mana rugi bersih GOTO mencapai Rp 7,16 triliun.
Perbaikan kinerja bottom line GOTO ditopang oleh pendapatan perusahaan yang tercatat naik 12,41% menjadi Rp 7,74 triliun dari semula Rp 6,88 triliun pada paruh pertama tahun lalu.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, menjelaskan percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market. Dirinya menambahkan GOTO akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga.
"Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan Perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024," jelas Patrick.
Dirinya juga menyebut di akhir tahun pertama jabatannya sebagai Direktur Utama, GOTO telah mencatatkan fundamental terkuat hingga saat ini, dan dirinya bangga dapat berperan dalam peningkatan tersebut.
"Saya bergabung dengan tim yang kuat, dan didukung talenta baru yang telah mendorong pertumbuhan lebih lanjut," ungkap Patrick.
Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan pada kuartal kedua 2024, GoTo mencatatkan akselerasi pertumbuhan yang pesat dengan GTV inti Grup mencapai Rp63,2 triliun, tumbuh 54% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pendapatan bruto Grup meningkat 39% YoY.
Jacky menambahkan sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus tumbuh dua kali lipat, di saat yang sama adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman Perseroan juga terus meluas.
"Hal tersebut, disertai dengan langkah strategis menyasar mass market, mendorong peningkatan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (monthly transacting user) Grup GoTo sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pada kuartal kedua 2024. Pertumbuhan ini tercapai, seiring pengurangan beban usaha dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan yang dilaporkan secara year-on-year untuk delapan kuartal secara berturut-turut. Dengan situasi tersebut, kami meyakini bahwa Perseroan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh sekaligus terus berkomitmen mencapai target profitabilitas," pungkas Jacky.
(fsd/fsd)