Jepang & AS Jadi Sorotan, Dolar Naik ke Rp16.315/US$

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 30/07/2024 09:13 WIB
Foto: Karyawan menghitung uang di tempat penukaran uang di money Changer Valuta Artha Mas, Mall Ambasador, Kuningan, Jakarta, (21/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan hari ini (30/7/2024) karena investor gugup menanti kabar bank sentral Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Menurut data Refinitiv pada awal perdagangan Selasa (30/7/2024) rupiah tercatat Rp16.315 per dolar AS, melemah 0,25% dibandingkan posisi sebelumnya.


Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan moneter selama dua hari sampai besok, Rabu (31/7/2024).

BOJ diharapkan untuk menaikkan suku bunga acuannya dan mengurangi pembelian obligasi pemerintah Jepang.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,1%, naik dari kisaran saat ini 0% hingga 0,1%.

Pasar akan mencermati konferensi pers dari Federal Open Market Committee (FOMC). Konsensus pasar melihat pada bulan ini suku buna AS akan tetap dipertahankan dan memandang pemangkasan suku bunga ke depan.

Ekonom tidak mengharapkan The Fed untuk membuat perubahan pada tingkat suku bunga federal selama pertemuan ini, tetapi para pedagang akan mencari petunjuk apakah bank sentral akan menurunkan suku bunga pada September.

Adapun rilis data yang dinanti pasar adalah data lowongan pekerjaan JOLTs periode Juni 2024. Sebelumnya, jumlah lowongan pekerjaan meningkat sebanyak 221.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,140 juta pada Mei 2024, melampaui konsensus pasar sebesar 7,91 juta.

Hal ini menyusul angka 7,919 juta yang direvisi turun pada bulan April yang merupakan angka terendah dalam tiga tahun.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS