
Ethereum ETF Meluncur, Bawa Kabar Baik Buat Investor Kripto

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri cryptocurrency membuat momen bersejarah hari ini dengan peluncuran Ethereum Exchange-Traded Fund (ETF). Langkah ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan pada sektor cryptocurrency, memperluas aksesibilitas, dan meningkatkan likuiditas pasar.
Ethereum ETF ini memungkinkan investor memiliki eksposur terhadap Ethereum tanpa harus langsung membeli atau mengelola aset kripto tersebut. Dengan ini, investor institusional lebih mudah mengakses Ethereum melalui platform investasi yang sudah dikenal.
Sejumlah platform kripto asal Indonesia pun menyambut baik peluncuran Ethereum ETF tersebut.
Seperti Upbit, yang memandang bahwa peluncuran Ethereum ETF bakal membuka peluang dan aksese lebih terbuka bagi para investor. Resna Raniadi, Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, mengatakan peluncuran ETF tersebut juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kualitas pasar dan menarik lebih banyak investor institusional.
"Kami menghimbau para investor untuk dapat melihat perkembangan ini sebagai peluang untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan memanfaatkan potensi pertumbuhan di sektor tersebut. Namun tetap harus diperhatikan, sangat penting bagi para investor untuk selalu melakukan riset mendalam dan memahami risiko yang terkait dengan investasi di pasar cryptocurrency," kata dia dalam keterangannya, Kamis (25/7/2024).
Menurut Resna, ada beberapa dampak positif dari peluncuran Ethereum ETF ini. Antara lain, meningkatnya aksesibilitas. Karena investasi dalam Ethereum menjadi lebih mudah dan aman, diharapkan menarik lebih banyak investor yang sebelumnya menahan diri untuk terjun ke dunia cryptocurrency.
Selanjutnya, peningkatan likuiditas pasar, karena ETF tersebut akan meningkatkan volume perdagangan dan likuiditas di pasar Ethereum, yang diharapkan dapat mengurangi volatilitas dan memberikan stabilitas harga pada aset tersebut.
Dengan begitu, diharapkan ETF tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Sementara itu, platform kripto asal RI lainnya, Reku memandang adanya potensi pasar kripto dan staking pasca peluncuran ETF Ethereum. Hal ini berkaca dari fitur staking di ekosistem aset kripto terbilang cukup pesat dalam satu hingga dua tahun terakhir.
"Fitur staking tumbuh seiring dengan semakin meningkatnya adopsi blockchain dan aplikasi-aplikasi terdesentralisasi yang ada. Transisi Ethereum yang merupakan aset kripto terbesar kedua dari mekanisme konsensus proof-of-work ke proof-of-stake untuk turut menggunakan staking sebagai cara mengamankan dan mengoperasikan jaringan, membuat staking di ekosistem kripto semakin menarik," kata Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin dalam keterangannya, Kamis (25/7/2024).
Menurutnya, peningkatan jumlah pengguna di Ethereum yang berimbas pada meningkatnya pendapatan jaringan yang didistribusikan kepada para staker ETH, sempat menciptakan situasi di mana jumlah ETH yang bersirkulasi di pasar mengalami penurunan, di saat para staker Ethereum mendapatkan rewards dalam bentuk ETH.
"Artinya, para staker mendapatkan keuntungan ganda, yakni dari potensi capital gain karena meningkatnya nilai kelangkaan ETH serta dari yield atau reward staking yang didapatkan," lanjut Fahmi.
Pada momentum pasar kripto yang bullish seperti saat ini, staking dapat menjadi opsi yang semakin menarik, khususnya bagi para investor non-trader.
"Berhasil diluncurkannya produk ETF Ethereum turut menjadi momentum perkembangan yang signifikan baik bagi ETH sendiri maupun staking aset kripto secara lebih luas. ETF Ethereum spot menjadi penanda bahwa legitimasi dan pengakuan terhadap aset kripto berbasis staking, khususnya dari sudut pandang regulasi, kini telah berada pada level yang lebih tinggi," jelas Fahmi.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wajar Saja Pasar Kripto Kebakaran, Ternyata Ini Dalangnya