
Borong 100 Mobil Listrik Wuling, Ini Profil Raja Tol Jusuf Hamka

Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerat jalan tol Jusuf Hamka telah memborong mobil listrik Wuling. Kali ini Jusuf membeli 100 unit Wuling BinguoEV dan Cloud EV di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
Pembelian 100 unit mobil listrik tersebut dilakukan saat menemani Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang tengah berkeliling pameran GIIAS 2024. Kemudian setibanya di booth Wuling, sudah tersedia meja dan kursi yang rupanya menjadi seremoni kecil pembelian unit Cloud EV dan BingouEV sebanyak 100 unit.
Untuk pembelian mobil listrik Wuling, Jusuf Hamka merogoh kocek hingga lebih dari Rp 30 miliar.
"Rp 30 miliar, itu boleh diumumin, jadi sekali beli Rp 30 miliar ini yang terbesar ini," sahut Airlangga.
Sebagai informasi, Wuling Cloud EV dan BinguoEV merupakan jajaran mobil listrik terbaru dari pabrikan berlogo lima berlian itu. Wuling BinguoEV diluncurkan pada akhir 2023 kemudian untuk Cloud EV dirilis pada tahun 2024.
Secara spesifikasi Wuling BinguoEV dipasarkan dengan baterai Lithium Ferro Phosphate bersertifikasi IP67. Trim pertama berkapasitas 31.9 kWh sanggup melaju hingga 333 km, dan trim tertinggi berkapasitas 37.9 kWh yang bisa melaju hingga 410 km. Sementara Wuling Cloud EV hanya tersedia satu varian dengan baterai Lithium Iron Phosphate 50,6 kWh. Baterai itu punya dengan jarak tempuh 460 km.
Ini bukan kali pertama Jusuf yang akrab disapa Babah Alun itu memboyong mobil listrik Wuling. Sebelumnya, pada gelaran GIIAS 2022, bos jalan tol itu juga sempat membeli 35 unit Wuling Air ev untuk kebutuhan operasional tol. Namun belakangan mobil listrik mungil itu diperuntukkan bagi partainya.
Di luar itu, bos jalan tol yang awalnya bernama Josef Alun ini memiliki kisah perjalanan hidup yang menarik. Awalnya, Jusuf tidak lahir sebagai seorang muslim. Dia baru memeluk Islam saat usianya menginjak kepala dua setelah diangkat sebagai anak oleh sastrawan, budayawan, sekaligus ulama Buya Hamka.
Setelah dibimbing masuk Islam, pria kelahiran 5 Desember 1957 itu pun berganti nama dari yang awalnya Alun Josef menjadi Mohammad Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka menjadi mualaf tanpa penolakan keluarga karena tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Tionghoa yang terpelajar. Ayahnya, Joseph Suhaimi (Jauw To Tjiang) adalah seorang dosen di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Sementara ibunya, Suwanti Suhaimi (Siaw Po Swan) adalah seorang guru.
Hamka pernah menempuh pendidikan di sejumlah perguruan tinggi ternama namun tidak ada yang Ia tuntaskan sampai selesai. Hal ini dilatarbelakangi oleh ketidaksukaannya terhadap formalitas.
Jusuf terkenal sebagai sosok yang dermawan. Selain pendiri Warung Nasi Kuning untuk kaum duafa, dia juga mendirikan Masjid Babah Alun di bawah jalan tol Ir. Wiyoto-Wiyono, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jusuf juga dikenal dengan impiannya membangun 1.000 masjid di Indonesia.
Dalam bidang agama, Jusuf Hamka dikukuhkan menjadi salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027.
i
Di sisi lain, Jusuf juga aktif di dunia politik. Dia pernah menjadi bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Dia juga pernah menjabat sebagai staf khusus Menteri Sosial Agus Gumiwang.
Adapun sebelum menjadi pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), dia juga sempat duduk di posisi penting pada sejumlah perusahaan. Babah Alun, sapaan akrab Jusuf, pernah duduk sebagai komisaris utama PT Mandara Permai, komisaris independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, komisaris PT Citra Margatama Surabaya, dan komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CMNP Rombak Pengurus, 2 Anak Jusuf Hamka & Istri Denny Sumargo Mundur