Curhat Pengusaha RI: Kita Gak Bisa Dolar Rp16.000!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 17/07/2024 08:10 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, pengusaha kini risih kurs rupiah masih terus bertengger di level Rp 16.000/US$.

Hal ini ia ungkapkan berdasarkan hasil survei Roadmap Perekonomian Kontribusi Apindo bagi Kepemimpinan Nasional 2024-2029 terhadap 1.984 responden pengusaha di seluruh Indonesia.


Dalam dokumen roadmap itu pun telah menunjukkan bahwa 58% responden menganggap nilai kurs rupiah saat ini tidak kompetitif, seiring dengan penilaian 50% pengusaha terhadap suku bunga kredit saat ini kurang memadai.

"Di dalam survey roadmap itu jelas kita enggak (nyaman). Yang ada dari pelaku sih tentu saja permintaannya di bawah (Rp16.000) itu," kata Shinta saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Selain soal level rupiah yang kini tidak lagi membuat pengusaha nyaman, Shinta menekankan, pergerakan kurs rupiah yang bergerak sangat dinamis akhir-akhir ini juga harus dikendalikan.

Tujuannya supaya iklim usaha kondusif dan memberi kepastian kepada dunia usaha untuk melakukan perencanaan dan investasi jangka panjang.

"Yang penting sebenarnya tidak hanya tingginya, tapi jangan sampai ada volatilitas itu yang akan sangat mengganggu. Jadi kami apresiasi pemerintah yang terus mencoba untuk mengendalikan daripada nilai tukar," tutur Shinta.

"Tapi ya memang kita harus menjaga sih. Kalau bisa di level di bawah Rp16.000 ya, tentu saja akan lebih baik," tegasnya.

Shinta mengakui pergerakan rupiah yang terus di level Rp 16.000 saat ini memang menandakan bahwa dinamikanya mulai stabil. Namun, ia menekankan, level itu belum cukup untuk memberikan sinyal baik terhadap dunia usaha.

"Jadi hati-hati, karena kondisi di Amerika nanti bakal seperti apa, Fed Rate bakal seperti apa, itu juga akan pengaruh lagi. Jadi bukan berarti kita sudah aman di angka Rp 16.000 ya, itu makanya kita mesti jaga," ungkap Shinta.

Sebagai informasi, hingga kini kurs rupiah masih bergerak melemah. Berdasarkan catatan Refinitiv pada Selasa (16/7/2024) di awal perdagangan, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 16.190/US$, melemah 0,15% dari posisi kemarin.

Pergerakan rupiah pun terus melemah hingga catatan pukul 11.17 WIB ke level Rp 16.205/US$. Kurs rupiah terkapar sekitar 0,25% dibanding catatan pada pembukaan perdagangan di level Rp 16.175/US$.


(arm/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Belum Menguat Seperti Mata Uang Lain, Ini Kata Ekonom