Saham-Saham Bank Masih Menarik? Simak Proyeksinya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
15 July 2024 18:30
Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham perbankan diproyeksikan sudah priced in untuk semester II-2024. Head of Research BCA Sekuritas Andre Benas mengatakan hal itu didorong oleh ekspektasi pertumbuhan kinerja secara kuartalan (qoq) dan tahunan (yoy).

Menurutnya, bank-bank BUMN bakal mendorong kinerja di kuartal II-2024 dari kuartal I-2024 yang mana mereka kompak mencatatkan pertumbuhan mini. Sedangkan di kuartal III-2024 nanti adalah masa pergantian pemerintah, sehingga ada pergantian regulator yang dapat berpotensi pada direksi BUMN.

"Di kuartal kedua ini, pasti mereka bikin [pertumbuhan kinerja yang] bagus, jadi ada ekspektasi mungkin ada kenaikan quarter on quarter sama year on year dikit," jelas Andre di Menara BCA, Senin (15/7/2024).

Ia memandang saham-saham perbankan secara relatif sudah priced in. Itu berdasarkan bagaimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah berhasil kembali ke level 7.300 dari tren koreksinya selama bulan Juni lalu.

Maka dari itu, Andre berpendapat bahwa akan terjadi aksi buy on rumor, sell on news oleh para investor. Strategi itu merupakan keputusan pembelian atau penjualan dilakukan berdasarkan rumor.

Lantas, ia mengatakan nantinya bisa saja terjadi penurunan harga saham bank-bank besar walau laporan kinerjanya menunjukkan pertumbuhan.

"Karena sudah priced in semua nih. Karena mereka sudah tahu mereka harus naikkin earnings di kuartal kedua. Di kuartal ketiga, sudah suka-suka, karena Menteri BUMN pun mungkin ganti. Mungkin pejabatnya OJK (Otoritas Jasa Keuangan)-nya juga ganti," jelas Andre.

"Jadi kesempatan mereka untuk naikkin earnings cuman di kuartal kedua."

Untuk diketahui, saham-saham perbankan sempat mengalami tren koreksi sepanjang bulan Juni lalu. Namun, saham-saham perbankan kini telah mulai memangkas koreksinya secara year to date (ytd).

Seperti saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang kini telah naik 12,17% dalam satu bulan terakhir menjadi Rp5.025 per saham. Secara ytd, BBNI terkoreksi 6,51%.

Kemudian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) berhasil kembali ke posisi 6.350 per saham, setelah naik 8,09% dalam sebulan terakhir. Secara ytd, BMRI naik 4,96%.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga telah berhasil naik 11,83% dalam sebulan terakhir, ke posisi 4.820 per saham. Secara ytd, BBRI turun 15,81%.

Sedangkan, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tercatat telah naik 9,24% dalam sebulan terakhir, kini di posisi 10.050. Ini terjadi setelah sempat menyentuh level 9.000.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Semester I-2025, BRI Sukses Cetak Laba Rp26,53 Triliun

Next Article Aturan Saldo Mengendap BCA, BRI, BNI dan Bank Mandiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular