Utang Luar Negeri RI Naik Lagi, Tembus US$407,3 Miliar

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
15 July 2024 10:57
Infografis, Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Loncat ke US$137 M
Foto: Infografis/ Cadangan Devisa RI/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia-Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2024 US$ 407,3 miliar atau tumbuh sebesar 1,8% (yoy). Kenaikan ini disebabkan oleh sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral, serta sektor swasta.

"Posisi ULN Indonesia pada Mei 2024 tercatat sebesar 407,3 miliar dolar AS, atau tumbuh sebesar 1,8% (yoy), setelah mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,5% (yoy) pada April 2024," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam konferensi pers, Senin (15/7/2024)

Posisi ULN pemerintah pada Mei 2024 tercatat sebesar US$ 191,0 miliar atau secara tahunan mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8% (yoy), setelah pada April 2024 terkontraksi sebesar 2,6% (yoy).

Erwin menjelaskan, perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan domestik, seiring dengan sentimen positif kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Sementara itu, ULN swasta pada Mei 2024 tercatat US$ 197,6 miliar, atau secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,4% (yoy), melanjutkan kontraksi pada April 2024 sebesar 2,8% (yoy). Perkembangan ULN tersebut terutama bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) yang terkontraksi sebesar 2,6% (yoy). Sementara itu, ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) tumbuh sebesar 0,1% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 78,9% dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1% terhadap total ULN swasta.

Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat sebesar 29,8%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,9% dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian."


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget! Dolar Rp16.000, Utang Luar Negeri RI Capai Rp6.774,4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular