
Pesan Menohok Charlie Munger: Banyak Masalah Bukan Alasan Miskin

Jakarta, CNBC Indonesia - Mendiang Charlie Munger, yang merupakan tangan kanan Warren Buffett sekaligus Wakil Presiden Berkshire Hathaway pernah memberikan nasehat terkait cara menghadapi masalah. Menurutnya, tidak ada salahnya untuk menangis saat tertimpa masalah. Namun, yang terpenting adalah berusaha untuk mengatasinya.
"Kamu boleh menangis, oke. Namun kamu tidak boleh berhenti," kata Munger kepada CNBC Make It, dikutip Senin, (15/7/2024).
Hal itu ia katakan tak lama sebelum kematiannya pada usia 99 tahun pada bulan November 2023 lalu.
Di sela-sela berbagi kiatnya untuk sukses dan umur panjang, Munger mengatakan bahwa masa-masa sulit tidak dapat dihindari dalam kehidupan setiap orang. Hal penting adalah bagaimana Anda mengatasinya dan kemudian melanjutkan hidup.
Di permukaan, kehidupan Munger mungkin tampak indah. Dia adalah seorang pengacara dan investor yang sukses, sangat kaya dan dia menjalani kehidupan yang panjang dan tampak bahagia.
Namun perjuangan dan kesedihannya sangat berat. Ia menjalani perceraian di usia 20-an, kebutaan pada salah satu matanya akibat operasi katarak yang gagal, dan kematian putranya yang berusia 9 tahun, Teddy, yang menderita leukemia hanya dua tahun setelah perceraiannya.
"Saya menangis sepanjang waktu ketika anak pertama saya meninggal. Tetapi saya tahu saya tidak bisa mengubah [apa pun]. Pada masa itu, angka kematian akibat leukemia pada masa kanak-kanak adalah 100%," kata Munger.
Menurut Munger, menangis bisa menjadi cara yang sehat untuk melepaskan tekanan emosional melalui pelepasan endorfin. Sebaliknya, menekan emosi tersebut dapat memperburuk berbagai masalah kesehatan mental dan fisik.
"Aturan utama dalam hidup adalah: Semua orang berjuang. Orang-orang yang dapat mengumpulkan kekuatan untuk melanjutkan - terkadang, mendapatkan pelajaran berharga dalam prosesnya - lebih mungkin untuk menjalani kehidupan yang bahagia dan sukses," tuturnya.
Diketahui, Munger tercatat memiliki harta US$ 2,2 miliar atau setara Rp 34,3 triliun menurut Forbes, pada saat ia meninggal dunia.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Strategi Jitu Investasi Saham Warren Buffett, Investor 'Auto Cuan'