
Alasan Warren Buffet Jual Banyak Saham BYD China

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor sukses di dunia, Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway terus mengurangi kepemilikannya atas saham perusahaan kendaraan listrik asal China BYD.
Penjualan saham tersebut terjadi di tengah persaingan dengan Tesla dan meningkatnya ketegangan perdagangan global terkait kendaraan listrik Tiongkok.
Melansir CNN.com, Investor legendaris tersebut kembali menjual 1,35 juta saham BYD yang terdaftar di Hong Kong pada 11 Juni, memangkas kepemilikannya menjadi 6,9% dari 7,02%.
Menurut laporan bursa Hong Kong, penjualan tersebut bernilai 310,5 juta dolar Hong Kong ($40 juta).
Ini merupakan penjualan besar-besaran pertama saham BYD oleh Berkshire dalam sepuluh bulan terakhir dan yang ke-14 sejak Agustus 2022, ketika Berkshire mulai secara bertahap mengurangi kepemilikannya di produsen kendaraan listrik terkemuka di Tiongkok. Saham BYD ditutup pada rekor tertinggi pada bulan Juni tahun itu.
Penjualan terbaru ini terjadi ketika ketegangan meningkat terkait ekspor kendaraan listrik murah dari Tiongkok.
Negara ini telah menjadi kekuatan dominan di pasar kendaraan listrik global, berkat dukungan kebijakan yang signifikan dari pemerintah dan subsidi negara yang besar. Namun membanjirnya model-model murah telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang dagang lagi dengan mitra dagang Barat.
Pekan lalu, Uni Eropa menerapkan tarif tambahan terhadap kendaraan listrik yang diimpor dari Tiongkok karena dianggap sebagai dukungan tidak adil dari Beijing terhadap perusahaan-perusahaan yang melemahkan produsen mobil Eropa.
Hal ini diperkirakan akan memberikan pukulan telak bagi produsen di negara tersebut, yang memandang Eropa sebagai pasar ekspor utama. BYD akan dikenakan retribusi tambahan sebesar 17,4% di luar bea impor mobil sebesar 10% yang sudah ada di blok tersebut, menurut pengumuman dari Komisi Eropa.
Beijing, yang memiliki impian besar terhadap industri kendaraan listriknya, mengancam akan membalas. Pada hari Senin, mereka mengumumkan penyelidikan anti-dumping terhadap impor daging babi dari UE.
Ketegangan sebelumnya meningkat antara Tiongkok dan Amerika Serikat karena masalah yang sama. Pada bulan Mei, pemerintahan Biden menaikkan tarif impor kendaraan listrik dari Tiongkok sebanyak empat kali lipat, dari 25% menjadi 100%.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja dan manufaktur Amerika.
Buffett mengatakan tahun lalu bahwa "penting" bagi AS dan Tiongkok untuk menyelesaikan perbedaan mereka dan "rukun satu sama lain."
BYD, yang didirikan oleh Wang Chuanfu di Shenzhen, mengalami kemajuan luar biasa selama tiga dekade terakhir. Mereka menyalip Tesla (TSLA) milik Elon Musk pada akhir tahun lalu sebagai penjual kendaraan listrik terbesar di planet ini. (Tesla mendapatkan kembali posisinya pada kuartal pertama tahun ini, namun keduanya bersaing ketat.)
Pada tahun 2008, Berkshire menghabiskan US$ 230 juta untuk membeli saham BYD dengan harga rata-rata HK $8 (US$ 1,02) per saham. Saat itu, harga saham BYD sempat anjlok ke rekor terendah saat krisis keuangan global.
Investasi tersebut terbukti menjadi salah satu investasi tersukses yang pernah dilakukan perusahaan.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tesla & BYD Bawa Kabar Buruk, 'Kiamat' Mobil Listrik Akan Terjadi?
