Induk Usaha Sampoerna Raih Peringkat Pertama Forbes Net Zero Leaders
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan induk PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yakni Philip Morris International Inc. (PMI), berhasil menduduki peringkat pertama dalam Forbes Net Zero Leaders 2024.
Daftar ini berfokus pada 100 perusahaan publik yang tercatat di bursa Amerika Serikat (AS) dengan pencapaian terbaik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dalam kegiatan bisnisnya.
Raihan ini menandai dua tahun berturut-turut PMI berada di jajaran 10 teratas perusahaan AS dalam daftar tersebut. Posisi tahun ini melesat dari capaian tahun sebelumnya yakni di peringkat ketujuh.
Forbes melakukan pemeringkatan dengan menggunakan data dari perusahaan Sustainalytics dan Morningstar untuk menentukan peringkat komitmen perusahaan terhadap komitmen net zero emission di masa depan. Net zero emission merupakan upaya menekan jumlah gas rumah kaca yang bertujuan untuk menghindari dampak lebih buruk dari pemanasan global.
Presiden Direktur HM Sampoerna Ivan Cahyadi mengatakan, pencapaian ini menjadi bukti bahwa PMI telah benar-benar bertransformasi dan memberikan perhatian pada keberlanjutan dalam aspek bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan.
"Sebagai bagian dari PMI, kami merasa terhormat bahwa perusahaan induk kami diakui oleh Forbes sebagai perusahaan dengan peringkat tertinggi yang berada di garis depan dalam upaya menuju net zero emission. PMI benar-benar bertransformasi," kata Ivan dalam keterangan resminya, Kamis (11/7/2024).
Dia menambahkan, strategi yang diterapkan PMI bertujuan untuk ikut berkontribusi dan berperan aktif dalam mengatasi risiko terkait perubahan iklim dan membangun ketahanan dengan memanfaatkan peluang yang ada demi mewujudkan masa depan yang rendah karbon.
Sebagai anak perusahaan PMI, Sampoerna mewujudkan komitmen netralitas karbon dengan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan sebagai sumber listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di seluruh fasilitas produksinya dan menggunakan listrik dengan Renewable Energy Certificate (REC) yang difasilitasi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Pada Desember 2023, Sampoerna juga mulai mengoperasikan 10.550 panel surya untuk membantu daya listrik Pabrik Sukorejo di Pasuruan, Jawa Timur. Hal ini merupakan salah satu inisiatif lingkungan untuk mendukung netralitas karbon di seluruh fasilitas produksi pada tahun 2025," kata Ivan.
Melalui kombinasi kedua pendekatan tersebut, seluruh pasokan listrik untuk fasilitas produksi Sampoerna yang berada di Surabaya, Pasuruan, Malang, (Kraksaan) Probolinggo, dan Karawang, telah sepenuhnya atau 100% menggunakan energi bersih.
Sekadar informasi, dalam pemeringkatan Net Zero Leaders 2024, Forbes melakukannya dengan melihat pada tiga cakupan yang dilakukan perusahaan untuk mendorong net zero emission.
Pertama, emisi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, dikenal dengan rantai keberlanjutan. Kedua, emisi yang dihasilkan dari penggunaan tenaga listrik. Ketiga, emisi yang dihasilkan dari seluruh aktivitas perusahaan, termasuk limbah yang dihasilkan oleh perusahaan pemasok dan konsumen yang menggunakan produk mereka.
Aspek lain yang masuk dalam penilaian adalah struktur manajemen masing-masing perusahaan untuk membantu penilaian risiko, tata kelola, strategi, investasi, dan metrik untuk mencapai tujuan dekarbonisasi pada ketiga cakupan di atas, serta kekuatan finansial untuk menghadapi persaingan industri dan gejolak ekonomi.
Penghargaan ini menambah panjang daftar pencapaian atas kinerja PMI dalam menerapkan prinsip dan inisiatif keberlanjutan dalam kegiatan usaha dan operasional perusahaan.
Sebelumnya, PMI mencatatkan sejumlah pencapaian seperti peringkat Triple A CDP (Carbon Disclosure Project) selama empat tahun berturut-turut di antara perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia dalam hal transparansi dan kepedulian lingkungan (Februari 2024), masuk dalam Dewan Pemimpin Keterlibatan Pemasok CDP untuk tahun ketujuh (diumumkan pada Maret 2024).
Selain itu, menjadi pengguna awal kerangka Taskforce on Nature-related Financial Disclosures (TNFD) (per Januari 2024), masuk ke dalam Dow Jones Sustainability World Index (DJSI) untuk pertama kalinya dan Dow Jones Sustainability North America Composite Index selama empat tahun berturut-turut (penyertaan indeks berlaku efektif per 18 Desember 2023).
Tak tanggung-tanggung, PMI juga pernah mendapatkan penghargaan "Prime" status di ISS (Institutional Shareholder Services) ESG Corporate Rating (ISS ESG Rating per 21 November 2023), serta pengakuan dari Science Based Targets (SBTi) terhadap target pengurangan emisi Hutan, Lahan, dan Pertanian (FLAG).
"Hal ini menjadikan PMI salah satu dari sedikit perusahaan yang bisa mendapatkan pengakuan ini," tandasnya.
(dpu/dpu)