OJK Ungkap Ada Dua Bak Syariah Baru Tahun Depan, Bisa Saingi BSI?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
11 July 2024 08:15
Ilustrasi OJK (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ilustrasi OJK (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan ada dua unit usaha syariah (UUS) telah memenuhi persyaratan untuk memenuhi kewajiban pemisahan unit dari induk atau spin off menjadi bank umum syariah (BUS) pada 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan spin off UUS diatur dalam POJK No. 12 Tahun 2023.

"Ini mengatur tentang kewajiban spin off bagi Unit Usaha Syariah yang telah memiliki aset 50% dari aset induk dan/atau total aset mencapai Rp50 triliun," ujarnya Rabu (10/7/2024).

Adapun UUS PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) tercatat memiliki aset sebesar Rp62,74 triliun per Maret 2024. Kemudian, UUS PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), BTN Syariah pada periode yang sama sebesar Rp54,84 triliun. 

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu sebelumnya telah menyampaikan pihaknya menargetkan spin off BTN Syariah bakal dilaksanakan semester I-2025. Aksi tersebut masuk dalam daftar aksi korporasi BTN tahun nomor 2025 pada urutan kedua, dan bakal rampung secara tentative pada paruh pertama tahun depan.

Nixon mengungkapkan pihaknya menyiapkan total modal sebesar Rp1,5 triliun hingga Rp6 triliun untuk pelepasan UUS tersebut. Jumlah ini supaya BTN Syariah nantinya tetap bertahan di Buku II.

"Kami juga sedang menyiapkan spin off UUS Rp1,5 sampai Rp6 triliun total capital-nya, supaya dia nggak turun ke Buku I. Kita harapkan dia tetap di Buku II," ujar Nixon saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI di Gedung DPR RI, Senin (8/7/2024).

Berdasarkan informasi yang diterimaCNBC Indonesia, PT Bank Victoria Syariah (BVS) menjadi incaran BTN selanjutnya. Berdasarkan laporan bulanan Mei 2024, aset anak usaha PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) itu mencapai Rp 3,12 triliun, naik 36,72% yoy.

Lalu aset BTN Syariah naik 18% yoy menjadi Rp 54,84 triliun per Maret 2024. Total aset UUS ini mencapai 12,08% dari keseluruhan aset BTN. Dengan demikian, bila BTN Syariah gabung dengan BVS, asetnya diasumsikan bakal mencapai setidaknya Rp57,96 triliun.

Sementara itu, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan persiapan untuk melepaskan UUS-nya. Dalam upaya tersebut, pihaknya juga berkonsultasi dengan OJK.

Ia juga menyampaikan bahwa "berbagai alternatif masih dipertimbangkan" dalam proses ini.

Terpisah, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan untuk sementara ini pihaknya tidak punya rencana untuk mengakusisi bank lain.

"Persiapan spin off dilakukan secara normal tanpa ada rencana akusisi ataupun konsolidasi," katanya kepada CNBC Indonesia bulan Maret lalu, dikutip Kamis (11/7/2024).

Kendati demikian, Pandji tidak menutup bahwa bank milik CIMB Group itu akan mengakuisisi bank lain.

"Kalau ke depan [mengakuisisi bank syariah lain] ya belum tahu juga, ya. Tapi, yang jelas sekarang sih belum ada rencana itu," pungkasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan proses spin off CIMB Niaga Syariah harus sudah rampung pada akhir 2025, agar sudah bisa beroperasi di tahun 2026.

Mengingatkan saja, OJK sebelumnya mengungkapkan bahwa akan ada konsolidasi 3 hingga 4 bank syariah yang diinisiasi oleh bank swasta. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan rencanan itu sedang dalam tahap pembicaraan pendahuluan.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Kasih Sinyal Lampu Hijau Merger BTN Syariah & Bank Muamalat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular