
IHSG Bergairah, 3 Saham Bank Raksasa Jadi Penopangnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup cerah pada perdagangan Selasa (9/7/2024), di tengah adanya optimisme pasar bahwa Bank Indonesia (BI) dapat memangkas suku bunga acuannya setidaknya pada akhir tahun ini.
IHSG ditutup menguat 0,26% ke posisi 7.269,8. IHSG sempat menyentuh level psikologis 7.300 tepatnya di posisi 7.302,94. Namun IHSG di posisi tersebut tidak berlangsung lama dan penguatannya cenderung terpangkas.
Nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 11 triliundengan melibatkan 16miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 295 saham terapresiasi, 255 saham terdepresiasi, dan 240 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 1,44%.
Sejalan dengan sektor keuangan yang menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I, saham-saham perbankan raksasa menjadi penopang terbesar, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang paling besar yakni mencapai 14 indeks poin.
Berikut saham-saham yang menjadi penopang IHSG di akhir perdagangan hari ini.
IHSG kembali cerah bergairah di tengah adanya optimisme pasar bahwa Bank Indonesia (BI) dapat memangkas suku bunga acuannya setidaknya pada akhir tahun ini.
BI memandang suku bunga acuan atau BI Rate bisa dipangkas pada kuartal IV-2024 dari posisi sekarang 6,25%, tergantung kondisi rupiah. Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Jakarta, Senin kemarin.
"Kami akan coba. Mungkin kalau ada ruang di kuartal IV ada ruang untuk menurunkan suku bunga," tutur Perry.
Opsi pemangkasan suku bunga ini menjadi kabar gembira bagi pasar keuangan Indonesia. Pemangkasan suku bunga diharapkan membuat kredit bank kembali bergairah, menggerakkan konsumsi, serta memicu pertumbuhan ekonomi.
Pemangkasan suku bunga akan memacu sektor-sektor yang terkait dengan properti, kredit, otomotif, pembiayaan, hingga konsumsi. Saham-saham properti dan pembiayaan akan sangat diuntungkan dengan kenaikan permintaan kredit, baik rumah ataupun pembiayaan.
Jika saham-saham tersebut kembali bergeliat, maka akan berpotensi menggairahkan IHSG. Apalagi saham-saham perbankan raksasa yang menjadi penopang terbesar.
Jika saham perbankan raksasa kembali bergeliat, maka peluang IHSG kembali sentuh level tertingginya, bahkan peluang cetak rekor baru pun semakin terbuka.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an